TAKUTKAH KITA DENGAN SUPERVISI AKADEMIK???


Setiap mendengar “SUPERVISI AKADEMIK” baik oleh Pengawas Sekolah maupun Kepala Sekolah, pada umumnya guru pasti akan merasa was was ataupun takut.

Disini saya akan berbagi pengalaman selama saya menjadi seorang pendidik sejak tahun 2004 baik sebagai guru yang disupervisi maupun sebagaai supervisor.

Definisi Supervisi Akademik secara umum adalah merupakan suatu proses pengawasan yang di lakukan oleh seseorang kepada tenaga pendidik, untuk menguatkan dan meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah, sehingga dapat berkontribusi untuk meningkatkan kualitas proses belajar peserta didik.

Sebagai seorang guru/pendidik apakah dengan adanya supervisi akademik kita harus merasa takut?? Jawabannya tentu tidak. Kenapa kita tidak perlu takut atau was was akan adanya supervisi akademik karena jika kita telah melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai seorang pendidik maka supervisi akademik adalah hal yang tidaklah menakutkan. Hal ini didukung karena setiap harinya kita melakukan kegiatan pembelajaran sehingga sudah menjadi kebiasaan kita.

Yang menjadikan supervisi akademik merasa menakutkan adalah karena kita merasa belum melaksanakan tugas dan kewajiban kita sebagai seorang pendidik terutama dalam hal administrasi mengajar. Menurut pengalaman yang saya alami masih banyak bapak ibu guru yang untuk urusan administrasi mengajarnya tidak direncanakan secara baik dan kebanyakan hanya copy paste dari sumber lain.

Ini dilakukan karena mengganggap bahwa administrasi mengajar hanyalah formalitas saja. Dari sini kita tahu bahwa masih banyak pendidik di Indonesia yang melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya tidak direncanakan dengan baik.

Seorang pendidik yang sudah membuat perencanaan dengan baik belum tentu saat melaksanakan pembelajaran sesuaid engan rencana yang telah dibuat, ada beberapa kondisi yang memungkinkan pada saat melaksanakan proses pembelajaran harus mengganti model/cara mengajarnya. Apalagi jika guru/pendidik tidak pernah membuar rencana pembelajaran sebelum melaksanakan proses pembelajara. Apakah dengan berdasarkan pengalaman telah mengajar beberapa tahun sudah cukup???? Tentu saja jawabannya adlaah tidak, pengalaman mengajar akan dipakai saat rencana pembelajaran yang telah dibuat/disusun saat prosesnya tidak dapat berjalan. Seorang guru harus cepat mengambil keputusan apabila rencana yang telah disusun/dibuat tidak sesuai dengan yang direncanakan agar proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik dan mencapai target. Disinilah penggalaman mengajar dibutuhkan. Jadi walaupun telah lama menjadi seorang pendidik perencanaan pembelajaran sangatlah diperlukan.

Selain itu administrasi mengajar juga merupakan dokumen otentik yang dapat digunakan sebagai pertanggungjawaban pendidik/guru dalam melaksanakan proses pembelajarannya. Jika kita tidak mempunyai bukti berupa dokumen administrasi, maka secara logis kita tidak dapat mempertanggungjawabakan apa yang telah kita lakukan.

Dengan demikian administrasi guru adalah bagian yang paling wajib dimiliki oleh seorang guru/pendidik, dengan siapkan administrasi mengajar maka seorang guru/pendidik tidak perlu merawa takut ataupun was was apabila akan ada supervisi akademik baik kepala sekolah maupun pengawas sekolah.

Kesimpulannya marilah mulai saat ini kita merubah kebiasaan kita yaitu untuk merencanakan segala sesuatu yang akan kita lakukan, mencatat apa yang telah kita lakukan agar kita dapat mempertanggungjawabkan apa yang telah kita lakukan.

Tetap terus untuk belajar dimana saja kapan saja dan dengan siapa saja Terus berkolaborasi dan berinovasi demi kemajuan dunia pendidikan di Indonesia