Bisa menjadi salah satu trainer dalam kegiatan Pelatihan Microsoft 365 diawali dari keisengan setelah mengikuti Pelatihan OCM II yang diselenggarakan oleh VEA pada tanggal 12 Desember s.d 26 Desember 2021, setelah selesai pelatihan kemudian ada informasi bagi peserta yang sudah lulus jika menginginkan dapat menjadi trainer/intruktur/mentor untuk kegiatan pelatihan Microsoft berikutnya.
Dari informasi tersebut karena rasa keingintahuan bagaimana rasanya
jika menjadi salah satu trainer di pelatihan Microsoft untuk seluruh Indonesia
maka mencoba untuk mengajukan diri menjadi trainer pada kegiatan pelatihan
Microsoft yaitu pada OCM III.
Di benak saya sebelum menjadi trainer akan ada uji/test akan
tetapi saat itu hanya diminta untuk mengisi data dan menjawab beberapa pertanyaan dalam bentuk
google form, dan nanti akan diberitahu apakah dapat menjadi trainer pada
pelatihan microsoft OCM 3 atau tidak.
Singkat kata kemudian saya diminta untuk menjadi salah satu
trainer pada Pelatihan OCM 3 yang akan diikuti oleh + 800 peserta dari
kalangan Tenaga Pendidik dan Mahasiswa seluruh Indonesia pada tanggal 09
Januari 2022 s/d 23 Januari 2022.
Saat itu muncul pemikiran apakah saya bisa menjalankan menjadi trainer?? Karena sudah diberi tugas maka dengan modal nekad dan keinginan untuk merasakan bagaimana rasanya menjadi trainer pada pelatihan nasional maka akhirnya saya bisa merasakannya
Banyak pelajaran yang saya dapatkan ketika pertama kali
menjadi seorang trainer apalagi pelatihan untuk Microsoft 365. pada intinya menurut pandangan dari saya
pribadi adalah menjadi trainer/instruktur/tentor sama saat kita menjadi guru di
dalam kelas. Perbedaan yang yang paling terlihat adalah karakter dari peserta
yang berlatar belakang yang berbeda baik dari segi umur, tingkat pendidikan,
pekerjaan dan daerah.
Itulah modal utama saat menjadi trainer yang saya rasakan, disamping karena sudah lama terbiasa
menggunakan TIK baik untuk keperluan mengajar maupun beraktifitas sehari hari
sehingga saat menjalankan tugas sebagai trainer sangat membantu. Dari pengalaman
pertama menjadi trainer ini semakin sadar bahwa saat kita memiliki pengetahuan dan
ketrampilan TIK maka kita bisa menjalankan tugas di bidang apapun apalagi
seorang pendidik karena seeorang pendidik harusnya dapat mengikuti perkembangan
teknologi. Memang benar jika banyak orang mengatakan “belajar sepanjang hayat”.
Bagi seorang pendidik kalimat belajar sepanjang hayat memang
sangatlah perlu untuk ditanam dalam hati. Belajar tidak harus dari menempuh
pendidikan formal ataupun non formal tetapi belajar dari pengalaman merupakan
salah satu jalan bagi seseorang untuk menjadi orang yang lebih baik dan itu
merupakan hakekat dari belajar sepanjang hayat.
Saat ini masih banyak kita temui pendidik di Indonesia atau
disekitar kita yang tidak mau “belajar”. Entah dengan alasan sudah berumur, tidak
punya waktu, bukan zamannya dan yang lainnya bahkan banyak yang mengatakan
pasrah pada keadaan. Padahal saat kita didepan kelas kita sering berkata kepada
peserta didik kita untuk belajar akan tetapi kita sendiri tidak mau untuk
belajar.
Dari sinilah kita dapat introspeksi diri apakah kita memang
seorang Pendidik/Guru dalam arti yang sebenarnya atau hanyalah sebatas
jabatan/profesi. Saya berharap rekan rekan guru adalah “Guru” dalam arti yang
sebenarnya.
Di part selanjutnya akan saya ceritakan pengalaman saat menjadi trainer serta tips dan trik untuk menjadi seorang trainer.
Part 3 Trainer Microsoft 365