Pada bagian ini bisa dikatakan perjalanan sebetulnya dalam mengikuti kegiatan Program Guru Penggerak hal ini karena sudah dinyatakan Lulus untuk seleksi Tahap 1 Seleksi Administrasi, Tahap 2 Wawancara dan Praktik Langsung dan Tahap 3 Pembekalan.
Ada 3 tahapan karena
di Angkatan 8 saya memilih untuk mencoba ikut serta dalam kegiatan Program Guru
Penggerak melalui Pengajar Praktik. memilih pada Pengajar Praktik karena
pertimbangan saya pribadi adalah akan mendapatkan ilmu yang lebih saat kita
menjadi Pengajar Praktik dan akan merasa bangga/berhasil jika nantinya berhasil
mendampingi CGP menjadi Guru penggerak yang sesuai dengan tujuan adanya
Kegiatan Guru penggerak. Sama halnya menjadi Pendidik kita akan merasa
berhasil/sukses apabila peserta didik kita berhasil untuk menjadi “orang” yang berguna
bagi dirinya sendiri bermanfaat untuk lingkungan mereka baik dalam lingkup
keluarga masyarakat maupun negara bukan karena peserta didik mendapatkan nilai
diatas KKM atau mendapatkan nilai yang tinggi di Ujian teori maupun Ujian
Praktik (untuk SMK).
Alasan lain adalah
lebih kompetetif persaingannya jika mencoba di Pengajar Praktik karena saingan
untuk menjadi Pengajar Praktik tidak hanya sesama pendidik tetapi juga dari
kalangan Kepala Sekolah Pengawas Dosen dan Praktisi Pendidikan yang memenuhi
syarat yang telah ditentukan.
Di Angkatan 8
Program Guru Penggerak dokumen yang saya kirimkan juga sama saat mencoba
mendaftar di Angkatan 6 pada Calon Guru Penggerak. Untuk essainya pun hampir
sama jawaban yang diberikan karena ada beberapa pertanyaan yang tidak ada saat
mendaftar di Guru Penggerak tetapi ada di Pengajar Praktik.
saat pengumuman untuk CPP Angakatn 8, kali ini nama saya ada di daftar CPP yang dinyatakan Lolos untuk Tahap 1 (administrasi). disini juga muncul pertanyaan atau lebih tepatnya keraguan apakah benar bisa Lolos di Tahap 1. Karena jika dipertimbangkan secara logika adalah jika diibaratkan kita mendaftar untuk siswa tidak lolos maka untuk mendaftar menjadi seorang Guru harusnya juga tidak lolos. Mungkin diantara rekan rekan ada yang mengalami hal seperti yang saya alami yaitu tidak lolos di Tahap 1 untuk CGP tetapi untuk CPP bisa lolos.
Disini saya memiliki
jawaban yang mungkin bisa menjawab hal yang sudah saya alami, dari pemikiran
saya pribadi adalah faktor umur. Yang dari awal saya tidak pernah memikirkan
dari segi ini kenapa umur berpengaruh? Alasan saya adalah Guru Penggerak
nantinya akan menjadi motor penggerak bagi pendidik yang lain di lingkungan
sekitar dan harus memiliki waktu yang panjang sehingga nantinya Transformasi
pendidikan akan terus berjalan jika Guru Penggerak sudah memiliki umur maka
nantinya perubahan yang dapat dilakukan hanyalah sebentar karena waktu yang
dimiliki lebih sedikit, jadi faktor pertimbangannya adalah usia saat kita
mendaftar menjadi CGP dan CPP. Sama sama kompeten, profesional, inovatif serta
komitmen untuk CGP adalah dipilih yang lebih muda usianya,, sedangkan yang
sudah memiliki usia yang lebih maka akan lebih baik diberikan tugas untuk
membimbing dan mendampingi pendidik lain untuk menjadi motor penggerak dalam
tranformasi pendidikan dalam hal ini Tugas utama dari Guru Penggerak. Ini
merupakan pemikiran yang memandang jauh ke depan, menempatkan posisi seseorang sesuai
dengan rencana jangka panjang dan mungkin inilah alasan yang dapat saya terima
mengapa saya saat mendaftar menjadi CGP tahap 1 tidak lolos tetapi saat
mendaftar menjadi CPP bisa lolos.
Setelah pengumuman
seleksi Tahap 1 untuk CPP Angkatan 8 ada tahap selanjutnya yaitu Wawancara dan
Praktik Mengajar langsung dihadapan assesor. Ini berlaku untuk CPP yang berasal
dari bukan dari Guru Penggerak. Jika sebelumnya sudah menjadi guru penggerak maka hanya
melalui tahapan wawancara.
Apakah yang harus
dipersiapkan agar isa lolos mengikuti seleksi Tahap 2?? Pada saat itu saya
hanya memikirkan mengenai jaringan karena saat wawancara dan praktik mengajar
semua dilakukan secara online. materi yang akan digunakan dalam wawancara
ataupun saat Praktik Mengajar tidak saya persiapkan secara khusus yang menjadi
perhatian utama adalah masalah jaringan. Ini karena saya berada di daerah
kabupaten yang untuk jaringan signal belumlah stabil. Saya tidak mempersiapkan
secara khusus juga dengan alasan pertanyaan saat wawancara adalah seputar dari
jawaban essasi yang telah kita isikan pada saat seleksi tahap 1 dan untuk
praktik mengajar menggunakan RPP yang sudah kita upload pada saat pendaftaran
dengan demikian karena apa yang saya isikan dalam essai sesuai dengan apa yang
telah saya lakukan selama ini dan rpp yang saya upload merupakan rpp yang sudah
saya gunakan dalam proses kegiatan mengajar maka saya beranggapan tidak perlu
persiapan khusus dalam menghadapi wawancara dan Praktik Mengajar.
Dan kenyataannya
memanglah benar, dalam tahap 2 ini yang pertama adalah melakukan Praktik
Langsung saat itu saya memilih melakukan di sekolah karena disekolah ada wifi
sehingga bisa dijadikan cadangan saat jaringan dari telepon seluler mengalami
kendala. Dan kondisi jaringan di sekolah lebih sabil jika dilakukan di sekolah
dari pada di rumah. Akan tetapi yang menjadi permasalahan saat melaksanakan
praktik mengajar bukan pada jaringan tetapi karena saat itu adalah pada saat
upacara bendera di hari senin dan saya melaksanakan di ruang lab komputer yang
berdekatan dengan lapangan upacara, alhamdulillahnya pada saat itu assesornya
bisa memahami dan memakluminya dan ditambah lagi saat itu 1 assesor mengalami
kendala jaringan sehingga tidak bisa sepenuhnya bergabung selama 1 jam penuh.
Dari pengalaman
tersebut kemudian saya memilih berada di rumah pada saat wawancara sehingga
situasi sekitar bisa kondusif, akan tetapi permasalahan yang terjadi adalah
pada jaringan, pada awalnya saya berpikir karena kendala jaringan pada saya akan
tetapi permasalahan terjadi karena kendala sistem pada operator yang pada saat
itu membantu dalam pelaksanaan seleksi di Tahap wawancara. 2 assesor yang
ditunjuk untuk mewawancarai saya tidak bisa bergabung dengan room yang sudah
disediakan. Karena pada saat awal saya berpikiran karena permasalahan ada pada
jaringan maka saya berinisiatif untuk berpindah tempat kembali ke sekolahan dan
waktu itu seleksi wawancaranya diundur sekitar 30 menit jadi saya masih
mempunyai waktu untuk ke sekolah dan menyiapkan tempat yang akan dipakai unntuk
melaksanakan wawancara.
Saat itu saya
memilih di ruang pertemuan yang letaknya di lantai 3 sehingga tidak terganggu
dengan kondisi lingkungaan. Saat itu saya diwawancari oleh 2 asssesor yang
sudah memiliki sertifikat assesor dan benar benar mencari tau alasan kenapa
saya memilih menjadi Penggajar Praktik, mencari motivasi, kemampuan yang akan
digunakan sebagai bekal saat menjadi PP. Saat itu semua pertanyaan dan
keinginan yang diminta dari assesor bisa saya jawab karena apa yang diinginkan
dan diminta oleh assessor adalah sesuai dengan apa yang pernah kita alami dan
kita lakukan. Selama hampir 1 jam lebih diwawancarai dan alhamdulillan berjalan
dengan lancar tanpa adanya ganguan baik faktor jaringan maupun faktor eksternal
(lingkungan).
Setelah mengikuti
seleksi tahap 2 Wawancara dan Praktif Mengajar kemudian menunggu selama
beberapa bulan untuk mengetahui siapa saja yang bertahap untuk mengikuti
seleksi Tahap 3 yaitu Pembekalan.
Pengumuman Hasil
Seleksi tahap 2 pada tanggal 18 Desember 2022 dan sekali lagi nama saya ada
diantara 119 peserta yang berasal dari propinsi DI Yogyakarta.
Sebelum menuju ke
cerita selanjutnya, akan saya uraikan gambaran ketatnya dalam mengikuti seleksi
untuk CPP Angkatan 8. Mungkin sama dengan yang CGP tetapi karena saya mengikuti
yang CPP maka disini saya sedikit memberikan gambaran mengenai seleksi untuk
CPP Angkatan 8 di Part 4 Perjalanan Mengikuti Program Guru Penggerak