Perjalanan dalam Program Guru Penggerak (3)

Pada bagian ini bisa dikatakan perjalanan sebetulnya dalam mengikuti kegiatan Program Guru Penggerak hal ini karena sudah dinyatakan Lulus untuk seleksi Tahap 1 Seleksi Administrasi, Tahap 2 Wawancara dan Praktik Langsung dan Tahap 3 Pembekalan.

Ada 3 tahapan karena di Angkatan 8 saya memilih untuk mencoba ikut serta dalam kegiatan Program Guru Penggerak melalui Pengajar Praktik. memilih pada Pengajar Praktik karena pertimbangan saya pribadi adalah akan mendapatkan ilmu yang lebih saat kita menjadi Pengajar Praktik dan akan merasa bangga/berhasil jika nantinya berhasil mendampingi CGP menjadi Guru penggerak yang sesuai dengan tujuan adanya Kegiatan Guru penggerak. Sama halnya menjadi Pendidik kita akan merasa berhasil/sukses apabila peserta didik kita berhasil untuk menjadi “orang” yang berguna bagi dirinya sendiri bermanfaat untuk lingkungan mereka baik dalam lingkup keluarga masyarakat maupun negara bukan karena peserta didik mendapatkan nilai diatas KKM atau mendapatkan nilai yang tinggi di Ujian teori maupun Ujian Praktik (untuk SMK).

Alasan lain adalah lebih kompetetif persaingannya jika mencoba di Pengajar Praktik karena saingan untuk menjadi Pengajar Praktik tidak hanya sesama pendidik tetapi juga dari kalangan Kepala Sekolah Pengawas Dosen dan Praktisi Pendidikan yang memenuhi syarat yang telah ditentukan.

Di Angkatan 8 Program Guru Penggerak dokumen yang saya kirimkan juga sama saat mencoba mendaftar di Angkatan 6 pada Calon Guru Penggerak. Untuk essainya pun hampir sama jawaban yang diberikan karena ada beberapa pertanyaan yang tidak ada saat mendaftar di Guru Penggerak tetapi ada di Pengajar Praktik.

saat pengumuman untuk CPP Angakatn 8, kali ini nama saya ada di daftar CPP yang dinyatakan Lolos untuk Tahap 1 (administrasi). disini juga muncul pertanyaan atau lebih tepatnya keraguan apakah benar bisa Lolos di Tahap 1. Karena jika dipertimbangkan secara logika adalah jika diibaratkan kita mendaftar untuk siswa tidak lolos maka untuk mendaftar menjadi seorang Guru harusnya juga tidak lolos. Mungkin diantara rekan rekan ada yang mengalami hal seperti yang saya alami yaitu tidak lolos di Tahap 1 untuk CGP tetapi untuk CPP bisa lolos.

Disini saya memiliki jawaban yang mungkin bisa menjawab hal yang sudah saya alami, dari pemikiran saya pribadi adalah faktor umur. Yang dari awal saya tidak pernah memikirkan dari segi ini kenapa umur berpengaruh? Alasan saya adalah Guru Penggerak nantinya akan menjadi motor penggerak bagi pendidik yang lain di lingkungan sekitar dan harus memiliki waktu yang panjang sehingga nantinya Transformasi pendidikan akan terus berjalan jika Guru Penggerak sudah memiliki umur maka nantinya perubahan yang dapat dilakukan hanyalah sebentar karena waktu yang dimiliki lebih sedikit, jadi faktor pertimbangannya adalah usia saat kita mendaftar menjadi CGP dan CPP. Sama sama kompeten, profesional, inovatif serta komitmen untuk CGP adalah dipilih yang lebih muda usianya,, sedangkan yang sudah memiliki usia yang lebih maka akan lebih baik diberikan tugas untuk membimbing dan mendampingi pendidik lain untuk menjadi motor penggerak dalam tranformasi pendidikan dalam hal ini Tugas utama dari Guru Penggerak. Ini merupakan pemikiran yang memandang jauh ke depan, menempatkan posisi seseorang sesuai dengan rencana jangka panjang dan mungkin inilah alasan yang dapat saya terima mengapa saya saat mendaftar menjadi CGP tahap 1 tidak lolos tetapi saat mendaftar menjadi CPP bisa lolos.

Setelah pengumuman seleksi Tahap 1 untuk CPP Angkatan 8 ada tahap selanjutnya yaitu Wawancara dan Praktik Mengajar langsung dihadapan assesor. Ini berlaku untuk CPP yang berasal dari bukan dari Guru Penggerak. Jika sebelumnya sudah menjadi guru penggerak maka hanya melalui tahapan wawancara.

Apakah yang harus dipersiapkan agar isa lolos mengikuti seleksi Tahap 2?? Pada saat itu saya hanya memikirkan mengenai jaringan karena saat wawancara dan praktik mengajar semua dilakukan secara online. materi yang akan digunakan dalam wawancara ataupun saat Praktik Mengajar tidak saya persiapkan secara khusus yang menjadi perhatian utama adalah masalah jaringan. Ini karena saya berada di daerah kabupaten yang untuk jaringan signal belumlah stabil. Saya tidak mempersiapkan secara khusus juga dengan alasan pertanyaan saat wawancara adalah seputar dari jawaban essasi yang telah kita isikan pada saat seleksi tahap 1 dan untuk praktik mengajar menggunakan RPP yang sudah kita upload pada saat pendaftaran dengan demikian karena apa yang saya isikan dalam essai sesuai dengan apa yang telah saya lakukan selama ini dan rpp yang saya upload merupakan rpp yang sudah saya gunakan dalam proses kegiatan mengajar maka saya beranggapan tidak perlu persiapan khusus dalam menghadapi wawancara dan Praktik Mengajar.

Dan kenyataannya memanglah benar, dalam tahap 2 ini yang pertama adalah melakukan Praktik Langsung saat itu saya memilih melakukan di sekolah karena disekolah ada wifi sehingga bisa dijadikan cadangan saat jaringan dari telepon seluler mengalami kendala. Dan kondisi jaringan di sekolah lebih sabil jika dilakukan di sekolah dari pada di rumah. Akan tetapi yang menjadi permasalahan saat melaksanakan praktik mengajar bukan pada jaringan tetapi karena saat itu adalah pada saat upacara bendera di hari senin dan saya melaksanakan di ruang lab komputer yang berdekatan dengan lapangan upacara, alhamdulillahnya pada saat itu assesornya bisa memahami dan memakluminya dan ditambah lagi saat itu 1 assesor mengalami kendala jaringan sehingga tidak bisa sepenuhnya bergabung selama 1 jam penuh.

Dari pengalaman tersebut kemudian saya memilih berada di rumah pada saat wawancara sehingga situasi sekitar bisa kondusif, akan tetapi permasalahan yang terjadi adalah pada jaringan, pada awalnya saya berpikir karena kendala jaringan pada saya akan tetapi permasalahan terjadi karena kendala sistem pada operator yang pada saat itu membantu dalam pelaksanaan seleksi di Tahap wawancara. 2 assesor yang ditunjuk untuk mewawancarai saya tidak bisa bergabung dengan room yang sudah disediakan. Karena pada saat awal saya berpikiran karena permasalahan ada pada jaringan maka saya berinisiatif untuk berpindah tempat kembali ke sekolahan dan waktu itu seleksi wawancaranya diundur sekitar 30 menit jadi saya masih mempunyai waktu untuk ke sekolah dan menyiapkan tempat yang akan dipakai unntuk melaksanakan wawancara.

Saat itu saya memilih di ruang pertemuan yang letaknya di lantai 3 sehingga tidak terganggu dengan kondisi lingkungaan. Saat itu saya diwawancari oleh 2 asssesor yang sudah memiliki sertifikat assesor dan benar benar mencari tau alasan kenapa saya memilih menjadi Penggajar Praktik, mencari motivasi, kemampuan yang akan digunakan sebagai bekal saat menjadi PP. Saat itu semua pertanyaan dan keinginan yang diminta dari assesor bisa saya jawab karena apa yang diinginkan dan diminta oleh assessor adalah sesuai dengan apa yang pernah kita alami dan kita lakukan. Selama hampir 1 jam lebih diwawancarai dan alhamdulillan berjalan dengan lancar tanpa adanya ganguan baik faktor jaringan maupun faktor eksternal (lingkungan).

Setelah mengikuti seleksi tahap 2 Wawancara dan Praktif Mengajar kemudian menunggu selama beberapa bulan untuk mengetahui siapa saja yang bertahap untuk mengikuti seleksi Tahap 3 yaitu Pembekalan.

Pengumuman Hasil Seleksi tahap 2 pada tanggal 18 Desember 2022 dan sekali lagi nama saya ada diantara 119 peserta yang berasal dari propinsi DI Yogyakarta.

Sebelum menuju ke cerita selanjutnya, akan saya uraikan gambaran ketatnya dalam mengikuti seleksi untuk CPP Angkatan 8. Mungkin sama dengan yang CGP tetapi karena saya mengikuti yang CPP maka disini saya sedikit memberikan gambaran mengenai seleksi untuk CPP Angkatan 8 di Part 4 Perjalanan Mengikuti Program Guru Penggerak

Untuk perjalanan selanjutnya akan akan menggunakan judul yang berbeda yaitu  Catatan Perjalanan Pengajar Praktik Angkatan 8 pada postingan di blog ini.