Dalam postingan ini saya ingin mengambarkan ketatnya dalam mengikuti seleksi CPP untuk Angkatan 9. Untuk perjalanan mengikuti Program Guru Penggerak lainnya dapat dilihat pada postingan
Perjalanan Mengikuti Program Guru Penggerak (1) Pra Perjalanan / Tidak Lolos Tahap 1 CGP Angkatan 6
Perjalanan Mengikuti Program Guru Penggerak (2) Kekecewaan Tidak Lolos Tahap 1 (administrasi) untuk CGP
Perjalanan Mengikuti Program Guru Penggerak (3) Seleksi CPP Angkatan 8
Rekap Seleksi Pengajar Praktik Angkatan 8
Dari tabel diatas dapat dilihat rekap jumlah peserta dari awal jumlah pendaftar sampai lolos seleksi Tahap 3 baik secara Nasional, Propinsi maupun Kabupaten untuk daerah tempat saya berada. Dari tabel tersebut dapat dilihat untuk yang mendaftar menjadi CPP di Angkatan 8 peminatnya sangat banyak ada 36.355 orang yang berasal dari kalangan Dosen, Pengawas, Pendidik dan Praktisi Pendidikan yang memenuhi Persayaratan untuk menjadi CPP dari seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut yang dinyatakan memenuhi verval/verikasi persyaratan kelengkapan CV, unggahan dokumen dan esai melalui proses verifikasi dan validasi (verval) berjumlah 8.238 orang yang pada akhirnya yang dinyatakan lolos seleksi tahap 1 sebanyak 5683 orang.
Berikut ini rekap untuk per angkatan dan Program Guru Penggerak
Yang menarik perhatian dari data diatas bagi saya adalah pada setiap angkatan Program Guru Penggerak baik untuk CGP maupun PP sangatlah banyak akan tetapi dari sekian banyak pendaftar yang mengisi form baik untuk dokumen admnistrasi maupun menjawab essai secara lengkap untuk CPP hanya 25,94% dan untuk CGP hanya 36,81%. Itu belum dinyatakan lolos hanya baru mengisi persyaratan secara lengkap.
Dari prosentase tersebut jika dapat diambil sebuah kesimpulan adalah Pendidik di Indonesia tidak semuanya benar benar tertarik untuk mengikuti Program Guru Penggerak. Itu belum diprosentasikan dengan jumlah guru di Indonesia apakah ini menunjukkan bahwa Pendidik/Guru di Indonesia tidak peduli dengan adanya Transformasi Pendidikan??? Butuh penelitian lebih lanjut, tetapi jika dilihat dari data prosentase yang ada tidak dapat diungkiri bahwa masih banyak pendidik di Indonesia yang menggangap bahwa Program Guru Penggerak sebagai landasan utama untuk transformasi pendidikan di Indonesa tidaklah begitu penting bahakan tidak peduli.
Dalam mengambil kesimpulan dari data prosesntase mungkin salah dan tidak benar akan tetapi dapat digunakan sebagai salah satu pertimbangan dalam melihat peran serta pendidik di Indonesia terhadap adanya transformasi pendidikan di Indonesia untuk mempersiapkan peserta didik di zaman yang terus berubah.