My Aktivitas

berbagai kegiatan yang telah dilakukan baik pelatihan, pembelajaran ataupun yang lain.

TUTORIAL

Tutorial yang berupa panduan dalam menjalankan aplikasi baik berbasis web maupun aplikasi.

INFORMASI DIKLAT ATAUPUN KEGIATAN LAINNYA

berbagai macam informasi/berita yang berkaitan dengan dengan pendidikan.

APLIKASI BERBASIS WEB DAN MS EXCELL

Aplikasi berbasis Website ataupun Aplikasi berbasis Excell untuk dunia pendidikan.

PERANGKAT KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM)

RPP, Silabus, Modul/Bahan Ajar dan yang lain untuk Kompetensi keahalian teknik Kendaraan Ringan Otomotif.

ARTIKEL

berbagai macam artikel baik untuk dunia pendidikan ataupun penelitian .

MODUL/BUKU/MATERI

Kumpulan Modul/Buku Panduan/Materi yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya untuk Pendidik.

Tampilkan postingan dengan label Informasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Informasi. Tampilkan semua postingan

PRAKTIK BAIK MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY INQUIRY

  

Alasan dalam melakukan praktik baik memilih metode discovery inquiry karena pada saat melakukan pembelajaran untuk mata pelajaran Dasar Otomotif yang menggunakan kurikulum merdeka menurut pribadi saya memang sangat baik.

hal ini didasari bahwa salah satu kandungan dalam kurikulum merdeka adalah pembentukan karakter peserta didik atau sering disebut dengan Profil Pelajar Pancasila. Dalam metode pembelajaran Discovery Inquiry memungkinkan kita untuk melatih peserta didik untuk berpikir kritis, mandiri, dan kreatif.
pada praktik baik yang saya lakukan seperti yang ada di video diatas secara garis besar langkah langkah yang ditempuh adalah :
1. Perencanaan
langkah ini adalah perencanan dalam menentukan capaian pemblajaran dan alur pembelajaran dari materi yang akan diajarkan, setelah ditentukan kmudian kita mencari sumber belajar yang nantinya akan kita jadikan stimulus/ransangan kepada siswa.
pemilihan sumber belajar ini dapat didapatkan dari rumah belajar ataupun dari sumber sumber lain. dalam hal ini dikarenakan belum adanya sumber belajar di portal rumah belajar untuk materi yang akan diajarkan maka sebagai gantinya yaitu membuat video pembelajaran sendiri dan diupload dalam chanel youtube
ada 2 media pembelajaran yang saya jadikan sebagai ransangan untuk siswa yang dapat dilihat pada video dibawah ini
   

2. Pelaksanaan 
setelah mempersiapkan media pemblajaran yang akan digunakan dalam pross pmbelajaran nantinya, langkah yang dilakukan saat plaksanaannya seperti saat kita melakukan pembelajaran yang kita lakukan sehari hari. secara umum langkahnya adalah
a. Awal
   secara umum kegiatan yang dialkukan adalah mengkondisikan kelas agar nyaman saat melakukan proses pembelajaran,berdoa, menanyakan kondisi siswa, absensi, refleksi materi pelajaran sebelumnya dan menyampaikan materi yang akan dipelajari baik tujuan dan pokok materinya
b. Inti
    kegiatan yang dilakukan secara umum yaitu melakukan proses pembelajaran yang dimulai dengan memberikan stimulus/ransangan kepada siswa dngan 2 video pembelajaran yang disiapkan. memberikan beberapa pertanyaan yang nantinya akan disiskusikan oleh peserta didik, setelah peserta didik melakukan diskusi kemudian mempresntasekan hasil diskusi setiap kelompok di depan kelas sambil melakukan diskusi dengan kelompok lain. dan yang terkakhir adalah memberikan reflksi terhadap hasil pekerjaan dan diskusi yang telah dilakukan oleh peserta.
c. Penutup
    secara umum yang dilakukan pada bagian pentutup ini adalah memberikan resume dari materi yang dipelajari, memberikan pertanyaan secara langsung untuk mengtahui siswa sudah memahami materi  dan mmberikan penjlasan untuk pembelajaran berikutnya agar siswa dapat mempersiapkan diri.
 
3.Evaluasi
  yang dimaksud engan evaluasi disini adalah evaluasi terhadap seluruh proses pembelajaran yang tlah dilakukan. apakah telah sesuai dengan tujuan pembelajaran, apakah masih ada kekurangan selama melaksanakan proses pemblajaran dan bagaimana pendapat peserta didik terhadap proses pembelajaran yang telah berlangsung.

secara lengkap untuk praktik baik untuk model pembelajaran Discovery Inquiry dapat dilihat pada video diatas.

semoga dengan brbagi praktik baik ini dapat membantu rekan rekan guru dalam menentukan model pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.
yang perlu diperhatikan adalah sesuaikan dengan materi, karakteristik pserta didik, kondisi dan situasi yang ada saat pross pembelajaran karena tidak mungkin di pertengahan proses pembelajaran kita merubah model pembelajaraannya.
sumber belajar tidak harus kita sendiri yang membuat tetapai dapat memanfaatkan sumber sumber belajar yang ada terutama di Rumah Belajar yang disesuaikan dengan materi pembelajaran yang akan disampaikan.

tetap semangat utuk berkolaborasi, berinovasi dan terus berbagi.
salam rumah belajar


PEMBATIK Level 4 ??

Banyak rekan rekan Guru di Indonesia yang mengikuti PembaTIK akan berusaha dan sangat berharap untuk dapat sampai ke level 4 yang merupakan level tertinggi dan terakhir di kegiatan pembaTIK dan nantinya menjadi Duta Rumah Belajar. Banyak yang merasa kenapa tidak bisa ke level 4 padahal semua tugas sudah dikerjakan di level level sebelumnya, memiliki kompetensi dalam membuat media pembelajaran baik MPI, Video Pembelajaran dengan berbagai macam aplikasi, dan sudah dinyatakan lulus di level 3 dan masih banyak lagi pertanyaan kenapa tidak bisa ke level 4.

pembaTIK level 4 tidak seperti saat mengikuti di pembaTIK level 1, 2 ataupun 3. Banyak yang belum mengetahui kriteria walaupun sudah berkali kali mengikuti pembaTIK untuk bisa mengikuti pembaTIK level 4 termasuk saya sendiri. Dari panduan yang ada dikatakan bahwa peserta yang berhak untuk mengikuti pembaTIK level 4 adalah 30 peserta yang terbaik dari tiap propinsi. Di media telegram yaitu di group “pembatik” yang muncul adalah “mengapa saya tidak bisa berada di level 4?”, saya pribadi juga belum mengetahui jawabannya karena peserta yang lulus di level 3 tidak mengetahui berapa nilai yang didapat kannya atau nilai dari peserta lainnya sehingga tidak mengetahui apakah termasuk 30 besar tiap propinsi atau tidak.

Itulah uniknya PembaTIK level 4 yang sampai sekarang saya sendiri jika ditanya untuk dapat berada di level 4 menjawab dengan “suatu keberuntungan”, jawaban yang pasti sudah dapat menjawab dan tidak dapat dipertanyakan lagi.

Jika rekan rekan sering berkunjung di blog ini, pasti sudah mengetahui jika saya mengikuti pembaTIK di tahun 2021 dan sekarang juga mengikuti di Tahun 2022. Mungkin akan ada pertanyaan kenapa mengikuti lagi?? Apakah ingin merasakan menjadi Duta Rumah Belajar??? Jawabannya adalah tidak. Alasan saya mengikuti pembaTIK di level 4 ini adalah :
1. karena adanya akreditasi sekolah. Pasti muncul pertanyaan kenapa akreditasi sekolah?? Jawabannya bukan karena akan dapat menaikan nilai akreditasi sekolah tetapi karena saya diberi kepercayaan untuk menjadi seorang pengajar/guru di 2 (dua) SMK. Saat 2021 saya mengikuti pembaTIK dengan identitas dari sekolah induk, dan saat ini di sekolah yang satunya akan melakukan akreditasi sekolah. Semua sertifikat yang saya miliki tidak dapat digunakan untuk sekolah yang akan melakukan akreditasi. Sehingga agar tidak menimbulkan rasa tidak enak dari diri saya, maka saya ikut pembaTIK di tahun 2022 agar memiliki sertifikat atas nama sekolah yang satunya. Karena saya menyadari untuk mendapatkan sertifikat sampai ke level 3 dengan pengalaman saya di tahun 2021 masih bisa.
Yang pada akhirnya tidak sesuai dengan tujuan saya mengikuti pembaTIK di tahun 2022 karena data saya tetap menggunakan sekolah induk. Itu saya ketahui setelah melihat daftar peserta yang lulus di level 1 yang masih di instansi sekolah induk. Dari sini saya baru tahu karena saat mendaftar di akun simpatik menggunakan sekolah induk apalagi dengan adanya sinkronisasi menggunakan akun belajar.id. jadi tidaklah mungkin dengan akun yang sama yang muncul di sertifikat adalah sekolah yang satunya. Mungkin jika menggunakan akun yang lain/akun baru saat mendaftar di simpatik akan dapat menggunakan nama sekolah yang satunya. Hal ini didasari dari adanya peserta di pembaTIK tahun 2022 yang berada di propinsi yang berbeda dengan tempat mengajar atau tempat tinggalnya. Jawaban yang pasti akan saya dapatkan jika saya mengikuti pembaTIK di Tahun 2023 yang akan datang dan itu pasti akan saya coba buktikan.

2. Alasan yang kedua adalah untuk menjawab rasa penasaran, bukan rasa penasaran ingin menjadi Duta Rumah Belajar akan tetapi penasaran kenapa di Tahun 2021 bisa masuk ke 5 besar di Propinsi. Ini didasari karena pada tahun 2021 saya mengumpulkan tugas tidak sesuai dengan apa yang ditugaskan kepada peserta pembaTIK level 4 tahun 2021 yang pada saat itu juga sempat saya tanyakan kepada juri saat wawancara untuk peserta 5 besar tiap propinsi. Pada waktu itu juga tidak dijawab pertanyaan yang saya ajukan hanya dijawab tersenyum oleh ketiga dewan juri.
Saya bertanya karena didasari jika dilihat dari peserta di level 4 tahun 2021 untuk propinsi DI Yogyakarta banyak yang mengerjakan tugas sesuai dengan apa yang ditugaskan tetapi tidak masuk ke 5 besar.

Semoga di tahun 2022 ini saya dapat menjawab rasa penasaran saya terhadap PembaTIK level 4 dan akan saya ungkapan di post yang akan datang setelah selesai kegiatan PembaTIK level 4 tahun 2022.

Mungkin post ini akan menjadi bukti untuk jawaban atas rasa penasaran saya.
seperti yang sudah saya bagikan di post sebelumnya yaitu Perjalanan mengikuti PembaTIK tahun 2021 dari awal sampai akhir yang dapat dilihat di Perjalanan Mengikuti PembaTIK Part 1, Part 2 dan Part 3.

Di kisah perjalanan itu saya berusaha untuk memenuhi tugas dengan sebaik baiknya dengan melakukan berbagai kegiatan di berbagai sekolah ataupun MGMP baik secara tatap muka maupun secara daring walaupun tugas utamanya bukan itu. Untuk tahun ini saya akan mengikuti arus saja menginggat saat mengikuti kegiatan pembaTIK level 4 ini bersamaan dengan kegiatan yang sedang saya ikuti yaitu menjadi Trainer pada kegiatan OCM 5 bersama VEA, Trainer Pembuatan Chatbox untuk Pembelajaran bersama VEA dan 4impact. Kegiatan seleksi Pengajar Praktik Guru Penggerak untuk angkatan 8, 3 kegiatan Pelatihan di IGI, 2 pelatihan di Guru inovatif, 3 Pelatihan di Seri Guru Belajar dan Berbagi, Lomba Kontes Daihatsu untuk guru dan siswa serta Pelatihan Pro Technician juga oleh Daihatsu.

Akan tetapi bukanya saya tidak berusaha atau tidak mengerjakan tugas tetapi hanya akan mengikuti “arus” saja. Karena seperti yang sudah saya post di salah satu postingan di blog ini yaitu “Tips Mengikuti Pembatik” yaitu apabila kita sudah mengikuti suatu pelatihan dan ditunjuk untuk menjadi salah satu peserta maka kita wajib dan berusaha untuk menyelesaikan apapun kondisi yang sedang kita hadapi.

Disini saya juga akan memberikan semangat dan motivasi kepada semuanya karena dari pengalaman saya mengikuti PembaTIK baik di Tahun 2021 dan Tahun 2022 banyak sekali peserta yang sudah mendaftar tetapi tidak melaksanakannya terutama secara khusus di level 4. Padahal untuk dapat berada di level 4 banyak sekali peserta yang antusias dan berusaha sekuat tenaga agar terpilih tetapi dari pengalaman saya saat berada di level 4 baik Tahun 2021 dan 2022 ada peserta yang tidak mengikuti kegiatan di Level 4 ini.

Mungkin ini dapat menjadikan saran bagi penyelenggara PembaTIK jika ada peserta di level 4 yang tidak aktif atau tidak mengikuti dapat diberikan ke peserta yang memang ingin dan antusias mengikuti di level 4. Mungkin lebih baiknya saat akan dipilih untuk menjadi peserta di Level 4 dibuat surat pernyataan atau kesediaanya untuk mengikuti kegiatan di level 4 sehingga nantinya kegiatan akan semakin baik karena ilmu yang ada di level 4 sangat berguna bagi bapak dan ibu guru.

Sekali lagi sekedar mengingatkan kepada rekan rekan semua jika kita sudah mendaftar pada suatu kegiatan maka kita wajib untuk berusaha mengikuti kegiatan tersebut entah hasilnya nanti seperti apa, karena dengan kita dipilih menjadi salah satu peserta dari kegiatan tersebut maka kita akan ditunjuk untuk melakukan suatu perbuatan baik itu bagi diri kita sendiri atau lingkungan di sekitar kita secara besar atau kecil dampak yang annti akan ditimbulkan.

Dan semoga dari tulisan ini juga dapat menjawab rasa penasaran rekan rekan yang sudah lulus dari level 3 PembaTIK tetapi tidak dapat berada di level 4.

Tetap semangat utuk belajar, dimana saja kapan saja dan dengan siapa saja Terus berkolaborasi dan berinovasi dengan siapa saja

Bagaimana Rasanya menjadi Trainer Nasional (Part 3)

Part 3 Trainer Microsoft 365
Saat kita membaca atau mendengar judul diatas apa yang ada di benak rekan rekan semua??? Bangga, senang, sedih, mustahil atau.......

Di part 3 ini saya akan berbagi pengalaman saat menjadai trainer pada kegiatan Pelatihan Microsoft 365 yang diselenggarakan oleh VEA. Di part 2 sudah diceritakan awal mulany menjadi salah satu trainer untuk pelatihan Microsoft 365.

Setelah selesai menjalankan tugas sebagai Trainer Pelatihan Microsoft pada OCM 3 di hati saya semakin semangat untuk terus menjadi salah satu trainer pada berbagai kegiatan, kenapa demikian???

Semakin bersemangat untuk menjadi seorang trainer bukanlah karena prectise yang didapatkan yaitu “TRAINER MICROSOFT 365” ataupun yang lainnya. Ingin berkolaborasi dan berbagi merupakan dasar utama saya ingin terus terlibat dalam sebuah kegiatan apalagi jika menjadi trainernya.

Adapun untuk pelatihan Microsoft 365 ini saya menjadi trainer pada :

1. Pelatihan Microsoft 365 OCM III dilaksanakan pada tanggal 9 Januari s.d 25 Januari 2022 yang diikuti oleh 800 peserta secara online

2. Pelatihan Microsoft 356 OCM IV yang dilaksanakan pada tanggal 1 Februari s.d 15 Februari 2022 da sekitar 1000 peserta baik dari kalangan dosen, guru dan mahasiswa dari seluruh Indonesia

3. Pelatihan Microsoft 365 APSI Bengkulu. Pelatihan ini diselenggarakan oleh VEA yang bekerjasama dengan APSI Propinsi Bengkulu pada tanggal 27 Februari sampai 14 April 2021 yang diikuti oleh

4. Pelatihan Microsoft MEP untuk Region Jawa dan Bali Diselenggarakan pada tanggal 4 Juli s.d 18 Juli 2021 yang dikhususkan untuk Wilayah Jawa Bali yang diikuti oleh sekitar 500 peserta.
Pada kegiatan ini selain sebagai salah satu trainernya juga sebagai kordinator kegiatan

5. Pelatihan Microsof 365 VEA 5 Kegiatan ini dilakasanakan pada tanggal 20 Oktober s.d 3 November 2023 yang diikuti sekitar 1000 peserta

Apa yang dilakukan trainer saat kegiatan???
Sebagai trainer kita memberikan bimbingan dan arahan kepada peserta untuk dapat menguasai aplikasi Microsoft 365 yang selama ini sering disebut dan biasa dipakai oleh semua orang yaitu microsoft Office. Perbedaannya adalah jika di pelatihan ini materi yang diberikan tidak seperti pada microsoft Office tetapi pada aplikasi yang ada di Microsoft 365 seperti : Onedrive , Teams, Onenote, Sway, Yammer
Pendampingan dilakukan secara online (virtual) dengan menggunakan teams, one note, meet ataupun melalui media sosial yaitu WhatsApps dan telegram
Pemberian materi dilakukan dengan virtual meet sebanyak 3 sampai 4 kali. Pada pelatihan ini diutamakan untuk selft studi (belajar mandiri) sehingga waktu untuk mempelajari dan mengerjakan tugas diserahkan sepenuhnya kepada peserta sesuai dengan kondisinya masing masing.

Keuntungan dan manfaat yang saya dapatkan selama menjadi trainer adalah dapat berkolaborasi dengan pendidik baik guru maupun dosen dan mahasiswa dari seluruh indonesia sehingga banyak pengalaman yang saya dapatkan dari pengalaman para peserta.

Dibagian terakhir Part 4 akan saya berikan tips menjadi seorang trainer yang mungkin dapat bermanfaat bagi semuanya.

Bagaimana Rasanya menjadi Trainer Nasional (Part 2)

 


Di part 2 ini saya akan membagikan pengalaman saat awal menjadi Trainer di Pelatihan Microsoft 365 dan menjawab pertanyaan di part 1

Bisa menjadi salah satu trainer dalam kegiatan Pelatihan Microsoft 365 diawali dari keisengan setelah mengikuti Pelatihan OCM II yang diselenggarakan oleh VEA pada tanggal 12 Desember s.d 26 Desember 2021, setelah selesai pelatihan kemudian ada informasi bagi peserta yang sudah lulus jika menginginkan dapat menjadi trainer/intruktur/mentor untuk kegiatan pelatihan Microsoft berikutnya.

Dari informasi tersebut karena rasa keingintahuan bagaimana rasanya jika menjadi salah satu trainer di pelatihan Microsoft untuk seluruh Indonesia maka mencoba untuk mengajukan diri menjadi trainer pada kegiatan pelatihan Microsoft yaitu pada OCM III.

Di benak saya sebelum menjadi trainer akan ada uji/test akan tetapi saat itu hanya diminta untuk mengisi data  dan menjawab beberapa pertanyaan dalam bentuk google form, dan nanti akan diberitahu apakah dapat menjadi trainer pada pelatihan microsoft OCM 3 atau tidak.

Singkat kata kemudian saya diminta untuk menjadi salah satu trainer pada Pelatihan OCM 3 yang akan diikuti oleh + 800 peserta dari kalangan Tenaga Pendidik dan Mahasiswa seluruh Indonesia pada tanggal 09 Januari 2022 s/d 23 Januari 2022.

Saat itu muncul pemikiran apakah saya bisa menjalankan menjadi trainer?? Karena sudah diberi tugas maka dengan modal nekad dan keinginan untuk merasakan bagaimana rasanya menjadi trainer pada pelatihan nasional maka akhirnya saya bisa merasakannya

Banyak pelajaran yang saya dapatkan ketika pertama kali menjadi seorang trainer apalagi pelatihan untuk Microsoft 365.  pada intinya menurut pandangan dari saya pribadi adalah menjadi trainer/instruktur/tentor sama saat kita menjadi guru di dalam kelas. Perbedaan yang yang paling terlihat adalah karakter dari peserta yang berlatar belakang yang berbeda baik dari segi umur, tingkat pendidikan, pekerjaan dan daerah.

Itulah modal utama saat menjadi trainer yang saya rasakan, disamping karena sudah lama terbiasa menggunakan TIK baik untuk keperluan mengajar maupun beraktifitas sehari hari sehingga saat menjalankan tugas sebagai trainer sangat membantu. Dari pengalaman pertama menjadi trainer ini semakin sadar bahwa saat kita memiliki pengetahuan dan ketrampilan TIK maka kita bisa menjalankan tugas di bidang apapun apalagi seorang pendidik karena seeorang pendidik harusnya dapat mengikuti perkembangan teknologi. Memang benar jika banyak orang mengatakan “belajar sepanjang hayat”.

Bagi seorang pendidik kalimat belajar sepanjang hayat memang sangatlah perlu untuk ditanam dalam hati. Belajar tidak harus dari menempuh pendidikan formal ataupun non formal tetapi belajar dari pengalaman merupakan salah satu jalan bagi seseorang untuk menjadi orang yang lebih baik dan itu merupakan hakekat dari belajar sepanjang hayat.

Saat ini masih banyak kita temui pendidik di Indonesia atau disekitar kita yang tidak mau “belajar”. Entah dengan alasan sudah berumur, tidak punya waktu, bukan zamannya dan yang lainnya bahkan banyak yang mengatakan pasrah pada keadaan. Padahal saat kita didepan kelas kita sering berkata kepada peserta didik kita untuk belajar akan tetapi kita sendiri tidak mau untuk belajar.

Dari sinilah kita dapat introspeksi diri apakah kita memang seorang Pendidik/Guru dalam arti yang sebenarnya atau hanyalah sebatas jabatan/profesi. Saya berharap rekan rekan guru adalah “Guru” dalam arti yang sebenarnya.

Di part selanjutnya akan saya ceritakan pengalaman saat menjadi trainer serta tips dan trik untuk menjadi seorang trainer.

Part 3 Trainer Microsoft 365

Part 4 Tip untuk menjadi seorang trainer

Bagaimana Rasanya menjadi Trainer Nasional (Part 1)

 

Adakah di benak rekan rekan semua mengenai judul diatas????

Saya yakin rekan rekan semua sudah sering mengikuti diklat ataupun workshop baik tatap muka maupun secara online baik yang bersifat regional maupun nasional bahkan internasional. Di benak kita pasti ada pemikiran bagaimana jika kita yang menjadi trainer/instrukturnya, apakah rasanya sama ketika kita berada di ruang kelas saat pembelajaran atau .....

Di sini akan saya bagikan pengalaman saat menjadi salah satu trainer di pelatihan Microsoft 365. Pelatihan ini diselenggarakan oleh Virtual Education Academy (VEA). Virtual Education Academy (VEA) adalah program yang berfokus pada pelatihan pendidik tentang teknologi dan penggunaannya dalam pembelajaran dan pengajaran di kelas. Program ini mengadopsi teori kerangka pembelajaran TPACK (Technological Pedagogical Content Knowledge) yang merumuskan pembelajaran dengan integrasi teknologi dan pedagogi ke dalam materi yang diajarkan.

Sebelum nya saya akan memberikan jawaban yang menjadi semua pertanyaan rekan rekan semua yaitu “Menjadi seorang trainer / instruktur dalam sebuah pelatihan adalah hal yang sulit”. Secara umum pandangan orang untuk menjadi trainer/instruktur adalah orang yang “profesional” dan sangat pintar dibidangnya dan kita sering mengganggap bahwa kemampuan yang kita miliki tidaklah cukup untuk menjadi seorang trainer/instruktur.

Padahal tanpa kita sadari bahwa seorang pendidik/guru adalah trainer/instruktur yang dari pandangan saya adalah lebih dari seorang trainer/instruktur. Tugas dan tanggung jawab seorang pendidik/guru melebihi dari tugas dan tanggungjawab trainer. Jika kita menjadi trainer tugas dan tanggung jawabnya hanya memberikan ketrampilan kepada peserta, jika peserta sudah mampu menguasai sebuah kompetensi yang diberikan maka sudah selesai tugas sebagai seorang trainer, bahkan di banyak pelatihan banyak sekali trainer yang hanya memberikan sebuah ilmu/pengetahuan/ketrampilan kepada peserta dan tidak mengetahui secara pasti apakah ilmu yang diberikan saat pelatihan sepenuhnya dipahami oleh peserta.

Disini saya tidak bermaksud untuk “mengecilkan” profesi Trainer/Pelatih/Instruktur, tapi dari kenyataannya yang terjadi terutama saat pandemi Covid-19 banyak sekali diadakan berbagai macam pelatihan yang dengan sagat mudahnya peserta mendapatkan sertifikat, karena tidak dapat kita pungkiri bahwa banyak sekali peserta yang hanya mengejar sertifikat bukan mengejar ilmu/ketrampilan. Walaupun ada yang memang tidak peduli dengan sertifikat karena mereka memang tujuan akhir dari mengikuti sebuah pelatihan adalah untuk menguasai ilmu/ketrampilan.

Sedangkan tugas seorang pendidik/guru yang menjadi kegiatan kita sehari hari adalah disamping memberikan ilmu pengetahuan dan ketrampilan kepada peserta didik juga harus menanamkan karakter kepada peserta didik untuk dapat bersaing pada saat mereka lulus/menamatkan pendidikannya. Pendidik/Guru diberikan beban dan tanggungjawab yang lebih besar daripada beban dan tanggungjawab seorang trainer/instruktur.

Jadi jika rekan rekan semua mengganggap bahwa menjadi seorang trainer/instruktur sangatlah sulit itu hanya sebuah pemikiran dari kita sendiri yang akan menjadikan kita tidak akan bisa untuk menjadi instruktur/trainer dalam sebuah pelatihan.

Pada awalnya saya sendiri juga tidak mempunyai pemikiran untuk menjadi seorang trainer/instruktur apalagi di pelatihan Micirosoft 365 yang kita tahu bahwa aplikasi Microsoft 365 adalah salah satu aplikasi yang orang di seluruh dunia pasti akan menggunakannya.

Apakah saya sudah kompeten dan profesional dalam penggunaan aplikasi Microsoft 365 sehingga bisa menjadi salah satu trainer/instruktur??? Jawabannya adalah sama sekali tidak. Kemampuan dalam menggunakan aplikasi microsoft 365 yang saya miliki sama dengan kemampuan semua orang, yang membedakan mungkin dari intensitas dalam menggunakannya saja. Kenapa saya bisa menjadi Intruktur jika kemampuan yang dimiliki sama dengan yang lain???

Jawabannya ada di part 2


TAKUTKAH KITA DENGAN SUPERVISI AKADEMIK???


Setiap mendengar “SUPERVISI AKADEMIK” baik oleh Pengawas Sekolah maupun Kepala Sekolah, pada umumnya guru pasti akan merasa was was ataupun takut.

Disini saya akan berbagi pengalaman selama saya menjadi seorang pendidik sejak tahun 2004 baik sebagai guru yang disupervisi maupun sebagaai supervisor.

Definisi Supervisi Akademik secara umum adalah merupakan suatu proses pengawasan yang di lakukan oleh seseorang kepada tenaga pendidik, untuk menguatkan dan meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah, sehingga dapat berkontribusi untuk meningkatkan kualitas proses belajar peserta didik.

Sebagai seorang guru/pendidik apakah dengan adanya supervisi akademik kita harus merasa takut?? Jawabannya tentu tidak. Kenapa kita tidak perlu takut atau was was akan adanya supervisi akademik karena jika kita telah melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai seorang pendidik maka supervisi akademik adalah hal yang tidaklah menakutkan. Hal ini didukung karena setiap harinya kita melakukan kegiatan pembelajaran sehingga sudah menjadi kebiasaan kita.

Yang menjadikan supervisi akademik merasa menakutkan adalah karena kita merasa belum melaksanakan tugas dan kewajiban kita sebagai seorang pendidik terutama dalam hal administrasi mengajar. Menurut pengalaman yang saya alami masih banyak bapak ibu guru yang untuk urusan administrasi mengajarnya tidak direncanakan secara baik dan kebanyakan hanya copy paste dari sumber lain.

Ini dilakukan karena mengganggap bahwa administrasi mengajar hanyalah formalitas saja. Dari sini kita tahu bahwa masih banyak pendidik di Indonesia yang melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya tidak direncanakan dengan baik.

Seorang pendidik yang sudah membuat perencanaan dengan baik belum tentu saat melaksanakan pembelajaran sesuaid engan rencana yang telah dibuat, ada beberapa kondisi yang memungkinkan pada saat melaksanakan proses pembelajaran harus mengganti model/cara mengajarnya. Apalagi jika guru/pendidik tidak pernah membuar rencana pembelajaran sebelum melaksanakan proses pembelajara. Apakah dengan berdasarkan pengalaman telah mengajar beberapa tahun sudah cukup???? Tentu saja jawabannya adlaah tidak, pengalaman mengajar akan dipakai saat rencana pembelajaran yang telah dibuat/disusun saat prosesnya tidak dapat berjalan. Seorang guru harus cepat mengambil keputusan apabila rencana yang telah disusun/dibuat tidak sesuai dengan yang direncanakan agar proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik dan mencapai target. Disinilah penggalaman mengajar dibutuhkan. Jadi walaupun telah lama menjadi seorang pendidik perencanaan pembelajaran sangatlah diperlukan.

Selain itu administrasi mengajar juga merupakan dokumen otentik yang dapat digunakan sebagai pertanggungjawaban pendidik/guru dalam melaksanakan proses pembelajarannya. Jika kita tidak mempunyai bukti berupa dokumen administrasi, maka secara logis kita tidak dapat mempertanggungjawabakan apa yang telah kita lakukan.

Dengan demikian administrasi guru adalah bagian yang paling wajib dimiliki oleh seorang guru/pendidik, dengan siapkan administrasi mengajar maka seorang guru/pendidik tidak perlu merawa takut ataupun was was apabila akan ada supervisi akademik baik kepala sekolah maupun pengawas sekolah.

Kesimpulannya marilah mulai saat ini kita merubah kebiasaan kita yaitu untuk merencanakan segala sesuatu yang akan kita lakukan, mencatat apa yang telah kita lakukan agar kita dapat mempertanggungjawabkan apa yang telah kita lakukan.

Tetap terus untuk belajar dimana saja kapan saja dan dengan siapa saja Terus berkolaborasi dan berinovasi demi kemajuan dunia pendidikan di Indonesia