My Aktivitas
berbagai kegiatan yang telah dilakukan baik pelatihan, pembelajaran ataupun yang lain.
TUTORIAL
Tutorial yang berupa panduan dalam menjalankan aplikasi baik berbasis web maupun aplikasi.
INFORMASI DIKLAT ATAUPUN KEGIATAN LAINNYA
berbagai macam informasi/berita yang berkaitan dengan dengan pendidikan.
APLIKASI BERBASIS WEB DAN MS EXCELL
Aplikasi berbasis Website ataupun Aplikasi berbasis Excell untuk dunia pendidikan.
PERANGKAT KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM)
RPP, Silabus, Modul/Bahan Ajar dan yang lain untuk Kompetensi keahalian teknik Kendaraan Ringan Otomotif.
ARTIKEL
berbagai macam artikel baik untuk dunia pendidikan ataupun penelitian .
MODUL/BUKU/MATERI
Kumpulan Modul/Buku Panduan/Materi yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya untuk Pendidik.
Apa Itu Google Workspace for Education?
Akun Belajar.id
MEDIA PEMBELAJARAN SISTEM AC KENDARAAN RINGAN
Media pembelaaran ini mengguakan aplikasi Smart Apps Creator (SAC) yang dapat digunakan untuk Pembelajaran sistem kelistrikan pada kendaraan ringan.
MEDIA PEMBELAJARAN MOTOR BAKAR
Media Pembelajaran ini menggunakan aplikasi google sites untuk mata pelajaran Dasar Dasar Otomotif sub kompetensi Motor Bakar.
silahkan rekan rekan dapat menggunakan media pembelajaran ini untuk membantu dalam proses pembelajaran di kelas. Media pembelajaran ini sudah dilengkapi dengan test sebagai tolak ukur pemahaman peserta didik yang nilainya dapat dilihat secara langsung serta sudah memiliki menu navigasi untuk memudahkan siswa/pendidik dalam menggunakan media pembelajaran ini.
Dalam media pembelajaran ini juga ada beberapa video yang dapat membantu pemahaman siswa dalam memahami motor bakar.
silahkan rekan rekan dapat langsung menuju ke Media Pembelajaran dengan KLIK DISINI
atau juga dapat menuju link berikut https://sites.google.com/view/dasardasarotomotif/
terus berkarya, berinovasi, berkolaborasi dan berbagi untuk kemajuan dunia pendidikan.
Makna Sertifikasi Pendidik/Sertifikasi Guru
Alasan utama mengapa diberi judul tersebut adalah dalam kondisi yang saya rasakan di lingkungan sekitar adalah tidak tepatnya pemahaman sertifikasi guru. Mungkin banyak sekali ditemui sekolah bahwa guru yang memiliki sertifikat sertifikasi guru maka ia harus diberi tambahan tugas lainnya selain tugas mengajar.
MEMAHAMI ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP)
1.
Sederhana dan Informatif
Alur Tujuan Pembelajaran yang disusun harus dapat dipahami oleh guru
sebagai pihak yang merancang ATP maupun pembaca. Oleh karena itu, agar ATP
Kurikulum Merdeka lebih mudah dipahami, Bapak/Ibu guru dapat menggunakan
istilah atau terminologi yang umum digunakan, serta tidak mengandung makna yang
ambigu.
Jika menggunakan istilah khusus, Bapak/Ibu guru dapat mencantumkan
penjelasannya dalam bentuk glosarium.
2.
Esensial dan Kontekstual
Alur Tujuan Pembelajaran juga harus memuat aspek pembelajaran yang paling
mendasar atau penting, yakni kompetensi, konten, dan hasil pembelajaran.
Ketersediaan pengalaman belajar yang sejalan dengan lingkungan sekitar atau
kehidupan di dunia nyata juga perlu dipertimbangkan. Dengan begitu, siswa lebih
mudah dalam mengimplementasikan pembelajaran yang diperolehnya.
3.
Berkesinambungan
Berkesinambungan artinya, adanya keterkaitan antarfase dan antar tujuan dan
merupakan pencapaian yang disusun secara berurutan, sistematis, dan berjenjang
agar dapat memperoleh Capaian Pembelajaran yang telah ditetapkan pada setiap
mata pelajaran. Selain itu, ATP juga harus disusun secara kronologis
berdasarkan urutan pembelajaran dari waktu ke waktu.
4.
Pengoptimalan tiga aspek kompetensi
Ada tiga aspek kompetensi yang harus dioptimalkan pada siswa, yaitu
pengetahuan, keterampilan dan sikap. Pengoptimalan ketiga aspek kompetensi ini
harus selaras dengan tahapan kognitif siswa yang terdiri dari kemampuan
mengingat, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta,
serta dimensi pengetahuan (faktual – konseptual – prosedural – metakognitif).
Tak hanya aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap siswa saja,
pengoptimalan juga perlu dilakukan pada penumbuhan kecakapan hidup, seperti
kemampuan berpikir kritis, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif, serta dimensi
Profil Pelajar Pancasila yang terdiri enam dimensi, yakni beriman, mandiri,
bergotong-royong, bernalar kritis, dan kreatif.
5.
Merdeka Belajar
Merdeka belajar adalah prinsip utama yang harus dipahami guru dalam
penyusunan ATP Kurikulum Merdeka. Merdeka belajar sendiri berarti:
§ Memerdekakan siswa
dalam berpikir dan bertindak pada ranah akademis dan bertanggung jawab secara
moral.
§ Memfasilitasi dan
menginspirasi kreativitas siswa dengan mempertimbangakn keunikan yang dimiliki
setiap siswa, mulai dari kecepatan belajar, gaya, dan minat siswa.
§ Mengoptimalkan peran
dan kompetensi guru dalam merumuskan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran.
6.
Operasional dan Aplikatif
Perumusan ATP harus dapat memvisualisasikan dan mendeskripsikan proses
pembelajaran serta penilaian secara utuh. Dengan begitu, ATP dapat menjadi
landasan operasional yang aplikatif dalam merancang modul ajar.
7.
Adaptif dan Fleksibel
Alur Tujuan Pembelajaran yang disusun juga harus adaptif dan fleksibel. Ini
artinya, ATP dapat diterapkan sesuai dengan karakteristik mata pelajaran,
siswa, dan satuan pendidikan dengan mempertimbangkan alokasi waktu dan
keterkaitan antarmata pelajaran, serta ruang lingkup pembelajaran dalam
Kurikulum Merdeka, yaitu pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstra
kurikuler.
- Tujuan pembelajaran adalah tujuan yang lebih umum bukan tujuan pembelajaran harian (goals, bukan objectives).
- Alur tujuan pembelajaran harus tuntas satu fase, tidak terpotong di tengah jalan.
- Alur tujuan pembelajaran perlu dikembangkan secara kolaboratif, (apabila guru mengembangkan, maka perlu kolaborasi guru lintas kelas/tingkatan dalam satu fase.
- Metode penyusunan alur tujuan pembelajaran harus logis, dari kemampuan yang sederhana ke yang lebih rumit, dapat dipengaruhi oleh karakteristik mata pelajaran, pendekatan pembelajaran yang digunakan (misal: matematik realistik).
- Tampilan tujuan pembelajaran diawali dengan alur tujuan pembelajarannya terlebih dahulu, baru proses berpikirnya (misalnya, menguraikan dari elemen menjadi tujuan pembelajaran) sebagai lampiran agar lebih sederhana dan langsung ke intinya untuk guru.
- Karena alur tujuan pembelajaran yang disediakan Kemendikbudristek merupakan contoh, maka alur tujuan pembelajaran dapat bernomor/huruf (untuk menunjukkan urutan dan tuntas penyelesaiannya dalam satu fase).
- Alur tujuan pembelajaran menjelaskan SATU alur tujuan pembelajaran, tidak bercabang (tidak meminta guru untuk memilih). Apabila sebenarnya urutannya dapat berbeda, lebih baik membuat alur tujuan pembelajaran lain sebagai variasinya, urutan/alur perlu jelas sesuai pilihan/keputusan penyusun, dan untuk itu dapat diberikan nomor atau kode.
- Alur tujuan pembelajaran fokus pada pencapaian CP, bukan profil pelajar Pancasila dan tidak perlu dilengkapi dengan pendekatan/strategi pembelajaran (pedagogi).
- Kemampuan prasyarat yang perlu dipelajari siswa untuk menguasai kompetensi pada Capaian Pembelajaran.
- Cakupan dan keluasan Tujuan Pembelajaran (TP). Tujuan Pembelajaran ini sebaiknya dibuat sespesifik mungkin. Jika terlalu umum, guru dapat memecahnya menjadi ke dalam beberapa TP.
- Keterkaitan antar TP. Guru harus memperhatikan apakah materi pada sebuah TP sudah cukup didukung oleh materi pada TP yang lain.
- Selain itu, guru yang menyusun ATP Kurikulum Merdeka sendiri juga harus memperhatikan, tujuan-tujuan pembelajaran yang telah dikembangkan dalam tahap sebelumnya akan disusun sebagai satu alur (sequence) yang berurutan secara sistematis, dan logis dari awal hingga akhir fase.
- Pahami rasional, karakteristik mata pelajaran, dan tujuan mata pelajaran terlebih dahulu yang terdapat pada Capaian Pembelajaran.
- Setelah itu, guru dapat menguraikan Capaian Pembelajaran berdasarkan konten atau materi esensial dan kompetensi setiap elemen mata pelajaran.
- Lakukan analisis kompetensi setiap elemen yang terdapat pada setiap mata pelajaran dalam satu fase tersebut..
- Langkah selanjutnya adalah membagi kompetensi-kompetensi pada Capaian Pembelajaran ke dalam jenjang kelas satu fase dan alokasi waktunya untuk membentuk sebuah ATP.
- Perhatikan total alokasi waktu dalam satu tahun dan elemen-elemen pada mata pelajaran saat menentukan alokasi waktu.
- Selanjutnya, merumuskan TP untuk mencapai kompetensi akhir.
- Menentukan ruang lingkup materi dan rencana asesmen.
- Menentukan metode pengajaran yang disesuaikan dengan laju perkembangan anak dan dikembangkan oleh masing-masing satuan agar dapat mencapai Capaian Pembelajaran.
Siapkah Pendidik/Guru Dengan Kurikulum Merdeka ?
Judul tersebut merupakan pertanyaan yang sampai sekarang masih menghantui pikiran terutama pendidik sebagai garda terdepan dalam pendidikan di Indonesia.









