My Aktivitas
berbagai kegiatan yang telah dilakukan baik pelatihan, pembelajaran ataupun yang lain.
TUTORIAL
Tutorial yang berupa panduan dalam menjalankan aplikasi baik berbasis web maupun aplikasi.
INFORMASI DIKLAT ATAUPUN KEGIATAN LAINNYA
berbagai macam informasi/berita yang berkaitan dengan dengan pendidikan.
APLIKASI BERBASIS WEB DAN MS EXCELL
Aplikasi berbasis Website ataupun Aplikasi berbasis Excell untuk dunia pendidikan.
PERANGKAT KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM)
RPP, Silabus, Modul/Bahan Ajar dan yang lain untuk Kompetensi keahalian teknik Kendaraan Ringan Otomotif.
ARTIKEL
berbagai macam artikel baik untuk dunia pendidikan ataupun penelitian .
MODUL/BUKU/MATERI
Kumpulan Modul/Buku Panduan/Materi yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya untuk Pendidik.
BINCANG SRB PembaTIK Level 4 Prop D.I Yogyakarta 2022
PEMBATIK Level 4 ??
1. karena adanya akreditasi sekolah. Pasti muncul pertanyaan kenapa akreditasi sekolah?? Jawabannya bukan karena akan dapat menaikan nilai akreditasi sekolah tetapi karena saya diberi kepercayaan untuk menjadi seorang pengajar/guru di 2 (dua) SMK. Saat 2021 saya mengikuti pembaTIK dengan identitas dari sekolah induk, dan saat ini di sekolah yang satunya akan melakukan akreditasi sekolah. Semua sertifikat yang saya miliki tidak dapat digunakan untuk sekolah yang akan melakukan akreditasi. Sehingga agar tidak menimbulkan rasa tidak enak dari diri saya, maka saya ikut pembaTIK di tahun 2022 agar memiliki sertifikat atas nama sekolah yang satunya. Karena saya menyadari untuk mendapatkan sertifikat sampai ke level 3 dengan pengalaman saya di tahun 2021 masih bisa.Yang pada akhirnya tidak sesuai dengan tujuan saya mengikuti pembaTIK di tahun 2022 karena data saya tetap menggunakan sekolah induk. Itu saya ketahui setelah melihat daftar peserta yang lulus di level 1 yang masih di instansi sekolah induk. Dari sini saya baru tahu karena saat mendaftar di akun simpatik menggunakan sekolah induk apalagi dengan adanya sinkronisasi menggunakan akun belajar.id. jadi tidaklah mungkin dengan akun yang sama yang muncul di sertifikat adalah sekolah yang satunya. Mungkin jika menggunakan akun yang lain/akun baru saat mendaftar di simpatik akan dapat menggunakan nama sekolah yang satunya. Hal ini didasari dari adanya peserta di pembaTIK tahun 2022 yang berada di propinsi yang berbeda dengan tempat mengajar atau tempat tinggalnya. Jawaban yang pasti akan saya dapatkan jika saya mengikuti pembaTIK di Tahun 2023 yang akan datang dan itu pasti akan saya coba buktikan.
2. Alasan yang kedua adalah untuk menjawab rasa penasaran, bukan rasa penasaran ingin menjadi Duta Rumah Belajar akan tetapi penasaran kenapa di Tahun 2021 bisa masuk ke 5 besar di Propinsi. Ini didasari karena pada tahun 2021 saya mengumpulkan tugas tidak sesuai dengan apa yang ditugaskan kepada peserta pembaTIK level 4 tahun 2021 yang pada saat itu juga sempat saya tanyakan kepada juri saat wawancara untuk peserta 5 besar tiap propinsi. Pada waktu itu juga tidak dijawab pertanyaan yang saya ajukan hanya dijawab tersenyum oleh ketiga dewan juri.Saya bertanya karena didasari jika dilihat dari peserta di level 4 tahun 2021 untuk propinsi DI Yogyakarta banyak yang mengerjakan tugas sesuai dengan apa yang ditugaskan tetapi tidak masuk ke 5 besar.
MENCURI ILMU dari adanya SUPERVISI AKADEMIK
Itulah salah satu manfaat yang saya dapatkan saat menjadi supervisor saat pelaksanaan Supervisi Akademik. Ini dilakukan dari tanggal 10 Oktober s.d 21 Oktober 2022 di SMK Pembangunan Karangmojo
Banyak
ilmu yang saya dapatkan saat melakukan supervisi kepada bapak/ibu guru yang
hebat. Dimulai pada hari Senin 10 Oktober 2022 di kelas XI OB saat Bapak Qodri
S,Pd melakukan proses pembelajaran baik di kelas maupun saat praktik. metode mengajar
yang menyenangkan bagi siswa yang membuat siswa begitu antusias untuk mengikuti
proses pembelajaran terutama pada saat praktik. Walaupun tegas tetapi siswa
tidak merasakan dalam tekanan saat melaksanakan proses pembelajaran.
Hari
Rabu 14 Oktober 2022 di kelas XI TBSM saat Bapak Roli Marfendi, ST melakukan
pembelajaran di ruang kelas, keahlian dalam menggunakan media pembelajaran yang
menyebabkan siswa dapat memahami secara gamblang materi yang disampaikan, siswa
dengan antusias mengikuti pembelajaran karena dapat melihat dan mempraktikannya
secara langsung apa yang menjadi materi pembelajaran yang pada waktu itu untuk
mata pelajaran Pemeliharaan kelistrikan Sepeda Motor. Kemudian di hari yang
sama saat berada di ruang kelas teori Kompetensi keahlian Teknik Kendaraan
Ringan pada kelas XI TKRO jam Mata Pelajaran Pemeliharaan Sistem Kelistrikan
Kendaraan Ringan oleh Bapak Purwanto, S.Pd.Tdengan metode pembelajaran yang
memadukan antara Problem Basic Learning dengan Inquery Learning membuat siswa
termotivasi untuk melakukan Praktik. Sebelum memulai praktik diberikan beberapa
permasalahan yang ada pada sistem keliistrikan kemudian siswa berusaha untuk menjawab
persoalan tersebut dengan praktik langsung menggunakan media pembelajaran
Pada
tanggal 12 Oktober 2022 di ruang teori bengkel TBSM dengan bapak Sumarwoto,
saya dapat pengalaman bagaimana mengelola kondisi kelas sehingga siswa merasa
nyaman dan terayomi sesuai dengan sifat beliau yang memang sangat mengayomi dan
menghormati orang lain bahkan siswa. Ditambah dengan memberikan contoh dalam
menggunakan peralatan membuat siswa semakin paham dan semangat dalam
belajarnya.
Saat
berada di kelas Bapak Purwanto yang mengajar Seni pada hari Senin 17 Oktober
2022. Saya dapat melihat bahwa siswa dapat mengeluarkan semua kreativitasnya
dengan bimbingan dari beliau, metode yang digunakan dapat langsung diterima
oleh siswa dengan demikian secara spontan siswa dapat mengeluarkan bakat
seninya masing masing. Di hari itu juga saat Bapak Sabarudin yang mengajar Mata
pelajaran PAI di kelas XI TKRO saya dapat melihat bagaimana siswa mendalami
materi yang diajarkan karena metode/cara mengajar yang dapat diterima oleh
siswa, membuat siswa merasa nyaman dan tenang saat mengikuti proses
pembelajarannya.
Hari
selasa tanggal 18 Oktober 2022 merupakan
hari yang sangat berharga bagi saya, dalam 1 hari mendapatkan ilmu “mengajar” dan
dapat melihat langsung proses pembelajaran dengan berbagai media, metode, teknik
mengajar dan masih banyak lagi. Dimulai dari jam 07.30 WIB dengan Ibu Sri Fatmawati
pada mata pelajaran Bhs Inggris, saya dapat melihat siswa sangat antusias dalam
belajar bahasa inggris yang selama ini bagi anak SMK pelajaran bahasa inggris
adalah momok ke dua setelah pelajaran matematika. Secara aktif siswa saling
berkomunikasi dengan menggunakan bahasa inggris yang dibuat dialog secara
sederhana. Kemudian di hari yang sama pada jam 10.15 saat ikut pembelajaran
MIPAS kelas X SC oleh Ibu Putri. Dengan media yang dibawa sendiri oleh siswa yang
semuanya bahan secara mudah dapat kita dapatkan di lingkungan. dari media
tersebut siswa sangat antusias dalam melaksanakan praktik langsung walaupun
dilaksanakan di dalam ruang kelas, cara membimbing dan mendampingi siswa yang
sangat baik sehingga siswa merasa diperhatikan. Yang terakhir saat pada jam
terakhir yaitu pukul 11.15 WIB. Pada umumnya disaat jam terakhir merupakan jam
jam yang paling rawan saat kita memberikan materi keada siswa. Mengingat siswa
dari pagi sudah belajar sehingga saat hjam terakhir konsentrasi siswa akan
sangat berkurang, apalgi jika mata pelajaran yang diajarkan adalah Bhs Inggris.
Tidak demikian dengan ibu Utari saat itu, dengan metode dan gaya mengajar yang
sangat mengayomi siswa pembelajaran dapat berjalan dengan baik, komunikasi
terjalin antara guru dan siswa walupun banyak menggunakan kata kata dalam bahasa
inggris tetapi siswa dengan mudah dalam menangkap dan menjawab semua pertanyaan/perintah
yang diberikan.
Saya
sendiri sebagai salah satu guru Produktif untuk Kompetensi Keahlian TKRO
sangatlah masih jauh dalam kemampuan untuk melaksanakan proses pembelajaran
seperti yang bapak ibu lakukan. Smoga dengan ditugaskannya menjadi supervisor
ini dan dengan ilmu yang saya dapatkan saat menjalankan tugas sebagai supervisor
kedepannya dapat seperti yang Bapak/Ibu lakukan.
Terima kasih atas semua ilmu yang diberikan dan smoga ke depannya masih dapat mencuri ilmu dari bapak ibu guru STEMBAKA lainnya yang hebat hebat.
Bagaimana Rasanya menjadi Trainer Nasional (Part 3)
Saat kita membaca atau mendengar judul diatas apa yang ada di benak rekan rekan semua??? Bangga, senang, sedih, mustahil atau.......
Di part 3 ini saya akan berbagi pengalaman saat menjadai trainer pada kegiatan Pelatihan Microsoft 365 yang diselenggarakan oleh VEA. Di part 2 sudah diceritakan awal mulany menjadi salah satu trainer untuk pelatihan Microsoft 365.
Setelah selesai menjalankan tugas sebagai Trainer Pelatihan Microsoft pada OCM 3 di hati saya semakin semangat untuk terus menjadi salah satu trainer pada berbagai kegiatan, kenapa demikian???
Semakin bersemangat untuk menjadi seorang trainer bukanlah karena prectise yang didapatkan yaitu “TRAINER MICROSOFT 365” ataupun yang lainnya. Ingin berkolaborasi dan berbagi merupakan dasar utama saya ingin terus terlibat dalam sebuah kegiatan apalagi jika menjadi trainernya.
Adapun untuk pelatihan Microsoft 365 ini saya menjadi trainer pada :
1. Pelatihan Microsoft 365 OCM III dilaksanakan pada tanggal 9 Januari s.d 25 Januari 2022 yang diikuti oleh 800 peserta secara online
2. Pelatihan Microsoft 356 OCM IV yang dilaksanakan pada tanggal 1 Februari s.d 15 Februari 2022 da sekitar 1000 peserta baik dari kalangan dosen, guru dan mahasiswa dari seluruh Indonesia
3. Pelatihan Microsoft 365 APSI Bengkulu. Pelatihan ini diselenggarakan oleh VEA yang bekerjasama dengan APSI Propinsi Bengkulu pada tanggal 27 Februari sampai 14 April 2021 yang diikuti oleh
4. Pelatihan Microsoft MEP untuk Region Jawa dan Bali Diselenggarakan pada tanggal 4 Juli s.d 18 Juli 2021 yang dikhususkan untuk Wilayah Jawa Bali yang diikuti oleh sekitar 500 peserta.
Pada kegiatan ini selain sebagai salah satu trainernya juga sebagai kordinator kegiatan
5. Pelatihan Microsof 365 VEA 5 Kegiatan ini dilakasanakan pada tanggal 20 Oktober s.d 3 November 2023 yang diikuti sekitar 1000 peserta
Apa yang dilakukan trainer saat kegiatan???
Sebagai trainer kita memberikan bimbingan dan arahan kepada peserta untuk dapat menguasai aplikasi Microsoft 365 yang selama ini sering disebut dan biasa dipakai oleh semua orang yaitu microsoft Office. Perbedaannya adalah jika di pelatihan ini materi yang diberikan tidak seperti pada microsoft Office tetapi pada aplikasi yang ada di Microsoft 365 seperti : Onedrive , Teams, Onenote, Sway, Yammer
Pendampingan dilakukan secara online (virtual) dengan menggunakan teams, one note, meet ataupun melalui media sosial yaitu WhatsApps dan telegram
Pemberian materi dilakukan dengan virtual meet sebanyak 3 sampai 4 kali. Pada pelatihan ini diutamakan untuk selft studi (belajar mandiri) sehingga waktu untuk mempelajari dan mengerjakan tugas diserahkan sepenuhnya kepada peserta sesuai dengan kondisinya masing masing.
Keuntungan dan manfaat yang saya dapatkan selama menjadi trainer adalah dapat berkolaborasi dengan pendidik baik guru maupun dosen dan mahasiswa dari seluruh indonesia sehingga banyak pengalaman yang saya dapatkan dari pengalaman para peserta.
Dibagian terakhir Part 4 akan saya berikan tips menjadi seorang trainer yang mungkin dapat bermanfaat bagi semuanya.
Bagaimana Rasanya menjadi Trainer Nasional (Part 2)
Bisa menjadi salah satu trainer dalam kegiatan Pelatihan Microsoft 365 diawali dari keisengan setelah mengikuti Pelatihan OCM II yang diselenggarakan oleh VEA pada tanggal 12 Desember s.d 26 Desember 2021, setelah selesai pelatihan kemudian ada informasi bagi peserta yang sudah lulus jika menginginkan dapat menjadi trainer/intruktur/mentor untuk kegiatan pelatihan Microsoft berikutnya.
Dari informasi tersebut karena rasa keingintahuan bagaimana rasanya
jika menjadi salah satu trainer di pelatihan Microsoft untuk seluruh Indonesia
maka mencoba untuk mengajukan diri menjadi trainer pada kegiatan pelatihan
Microsoft yaitu pada OCM III.
Di benak saya sebelum menjadi trainer akan ada uji/test akan
tetapi saat itu hanya diminta untuk mengisi data dan menjawab beberapa pertanyaan dalam bentuk
google form, dan nanti akan diberitahu apakah dapat menjadi trainer pada
pelatihan microsoft OCM 3 atau tidak.
Singkat kata kemudian saya diminta untuk menjadi salah satu
trainer pada Pelatihan OCM 3 yang akan diikuti oleh + 800 peserta dari
kalangan Tenaga Pendidik dan Mahasiswa seluruh Indonesia pada tanggal 09
Januari 2022 s/d 23 Januari 2022.
Saat itu muncul pemikiran apakah saya bisa menjalankan menjadi trainer?? Karena sudah diberi tugas maka dengan modal nekad dan keinginan untuk merasakan bagaimana rasanya menjadi trainer pada pelatihan nasional maka akhirnya saya bisa merasakannya
Banyak pelajaran yang saya dapatkan ketika pertama kali
menjadi seorang trainer apalagi pelatihan untuk Microsoft 365. pada intinya menurut pandangan dari saya
pribadi adalah menjadi trainer/instruktur/tentor sama saat kita menjadi guru di
dalam kelas. Perbedaan yang yang paling terlihat adalah karakter dari peserta
yang berlatar belakang yang berbeda baik dari segi umur, tingkat pendidikan,
pekerjaan dan daerah.
Itulah modal utama saat menjadi trainer yang saya rasakan, disamping karena sudah lama terbiasa
menggunakan TIK baik untuk keperluan mengajar maupun beraktifitas sehari hari
sehingga saat menjalankan tugas sebagai trainer sangat membantu. Dari pengalaman
pertama menjadi trainer ini semakin sadar bahwa saat kita memiliki pengetahuan dan
ketrampilan TIK maka kita bisa menjalankan tugas di bidang apapun apalagi
seorang pendidik karena seeorang pendidik harusnya dapat mengikuti perkembangan
teknologi. Memang benar jika banyak orang mengatakan “belajar sepanjang hayat”.
Bagi seorang pendidik kalimat belajar sepanjang hayat memang
sangatlah perlu untuk ditanam dalam hati. Belajar tidak harus dari menempuh
pendidikan formal ataupun non formal tetapi belajar dari pengalaman merupakan
salah satu jalan bagi seseorang untuk menjadi orang yang lebih baik dan itu
merupakan hakekat dari belajar sepanjang hayat.
Saat ini masih banyak kita temui pendidik di Indonesia atau
disekitar kita yang tidak mau “belajar”. Entah dengan alasan sudah berumur, tidak
punya waktu, bukan zamannya dan yang lainnya bahkan banyak yang mengatakan
pasrah pada keadaan. Padahal saat kita didepan kelas kita sering berkata kepada
peserta didik kita untuk belajar akan tetapi kita sendiri tidak mau untuk
belajar.
Dari sinilah kita dapat introspeksi diri apakah kita memang
seorang Pendidik/Guru dalam arti yang sebenarnya atau hanyalah sebatas
jabatan/profesi. Saya berharap rekan rekan guru adalah “Guru” dalam arti yang
sebenarnya.
Di part selanjutnya akan saya ceritakan pengalaman saat menjadi trainer serta tips dan trik untuk menjadi seorang trainer.
Part 3 Trainer Microsoft 365
Bagaimana Rasanya menjadi Trainer Nasional (Part 1)
Adakah
di benak rekan rekan semua mengenai judul diatas????
Saya
yakin rekan rekan semua sudah sering mengikuti diklat ataupun workshop baik
tatap muka maupun secara online baik yang bersifat regional maupun nasional
bahkan internasional. Di benak kita pasti ada pemikiran bagaimana jika kita
yang menjadi trainer/instrukturnya, apakah rasanya sama ketika kita berada di
ruang kelas saat pembelajaran atau .....
Di
sini akan saya bagikan pengalaman saat menjadi salah satu trainer di pelatihan
Microsoft 365. Pelatihan ini diselenggarakan oleh Virtual Education Academy (VEA).
Virtual
Education Academy (VEA) adalah program yang berfokus pada pelatihan pendidik
tentang teknologi dan penggunaannya dalam pembelajaran dan pengajaran di kelas.
Program ini mengadopsi teori kerangka pembelajaran TPACK (Technological Pedagogical Content Knowledge) yang merumuskan pembelajaran dengan integrasi
teknologi dan pedagogi ke dalam materi yang diajarkan.
Sebelum nya saya akan memberikan jawaban yang menjadi semua
pertanyaan rekan rekan semua yaitu “Menjadi seorang trainer / instruktur dalam
sebuah pelatihan adalah hal yang sulit”. Secara umum pandangan orang untuk
menjadi trainer/instruktur adalah orang yang “profesional” dan sangat pintar
dibidangnya dan kita sering mengganggap bahwa kemampuan yang kita miliki
tidaklah cukup untuk menjadi seorang trainer/instruktur.
Padahal tanpa kita sadari bahwa seorang pendidik/guru adalah
trainer/instruktur yang dari pandangan saya adalah lebih dari seorang
trainer/instruktur. Tugas dan tanggung jawab seorang pendidik/guru melebihi
dari tugas dan tanggungjawab trainer. Jika kita menjadi trainer tugas dan
tanggung jawabnya hanya memberikan ketrampilan kepada peserta, jika peserta
sudah mampu menguasai sebuah kompetensi yang diberikan maka sudah selesai tugas
sebagai seorang trainer, bahkan di banyak pelatihan banyak sekali trainer yang
hanya memberikan sebuah ilmu/pengetahuan/ketrampilan kepada peserta dan tidak
mengetahui secara pasti apakah ilmu yang diberikan saat pelatihan sepenuhnya
dipahami oleh peserta.
Disini saya tidak bermaksud untuk “mengecilkan” profesi
Trainer/Pelatih/Instruktur, tapi dari kenyataannya yang terjadi terutama saat
pandemi Covid-19 banyak sekali diadakan berbagai macam pelatihan yang dengan
sagat mudahnya peserta mendapatkan sertifikat, karena tidak dapat kita pungkiri
bahwa banyak sekali peserta yang hanya mengejar sertifikat bukan mengejar
ilmu/ketrampilan. Walaupun ada yang memang tidak peduli dengan sertifikat
karena mereka memang tujuan akhir dari mengikuti sebuah pelatihan adalah untuk
menguasai ilmu/ketrampilan.
Sedangkan tugas seorang pendidik/guru yang menjadi kegiatan
kita sehari hari adalah disamping memberikan ilmu pengetahuan dan ketrampilan
kepada peserta didik juga harus menanamkan karakter kepada peserta didik untuk
dapat bersaing pada saat mereka lulus/menamatkan pendidikannya. Pendidik/Guru
diberikan beban dan tanggungjawab yang lebih besar daripada beban dan
tanggungjawab seorang trainer/instruktur.
Jadi jika rekan rekan semua mengganggap bahwa menjadi seorang
trainer/instruktur sangatlah sulit itu hanya sebuah pemikiran dari kita sendiri
yang akan menjadikan kita tidak akan bisa untuk menjadi instruktur/trainer
dalam sebuah pelatihan.
Pada awalnya saya sendiri juga tidak mempunyai pemikiran
untuk menjadi seorang trainer/instruktur apalagi di pelatihan Micirosoft 365
yang kita tahu bahwa aplikasi Microsoft 365 adalah salah satu aplikasi yang
orang di seluruh dunia pasti akan menggunakannya.
Apakah saya sudah kompeten dan profesional dalam penggunaan
aplikasi Microsoft 365 sehingga bisa menjadi salah satu trainer/instruktur??? Jawabannya
adalah sama sekali tidak. Kemampuan dalam menggunakan aplikasi microsoft 365
yang saya miliki sama dengan kemampuan semua orang, yang membedakan mungkin
dari intensitas dalam menggunakannya saja. Kenapa saya bisa menjadi Intruktur
jika kemampuan yang dimiliki sama dengan yang lain???
Jawabannya ada di part 2
COACHING CLINIC PembaTIK Lvl 4 (Part 1) / PembaTIK 2022
Instruktur dan Pendamping untuk peserta PembaTIK level 4 Propinsi DIY adalah :
💻 Pusdatin Kemdikbudristek 💻
✅ Bapak Donie Margavianto Nurrokhman
✅ Bapak Putra Gama Swara
✅ Ibu Akila Syifa Salsabila
💻 DRB 💻
#1 Bapak Sigit Suryono
#2 Ibu Nur Ernawati
#3 Ibu Yuli Nestiyarum
#4 Bapak Bakhtiar Rifai
#5 Bapak Syaiful Jamal
#6 Bapak Hamrah Surianto
- Penugasan yang terdiri dari Implementasi berbagi dan berkolaborasi yaitu dengan Tatap Muka/Maya, - Vlog dan Blok
Sesi 4 Pemaparan dari Ibu Yuli Nestiyarum (DRB Prop DI Yogyakarta 2020) untuk materi Strategi Berbagi Memanfaatkan Media Sosial
Dalam paparannya menitik beratkan bahwa sebagai seorang pendidik kita wajib untuk memanfaatkan media Sosial untuk hal yang positif terutama untuk menyebarkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia pendidikan.
Dipaparkan juga mengenai cara/strategi yang baik dalam memanfaatkan Media Sosial dan berbagai pengalaman dalam memanfaatkan Media Sosial dalam dunia penndidikan.
Materi ini secara detal dapat dilihat pada Modul Pembatik 16 pada blog ini
untuk Hari Kedua dapat dilihat pada COACHING CLINIC PembaTIK Lvl 4 (Part 2) pada bloh ini
Terima kasih kepada para pembimbing dan instruktur untuk Propinsi DIY yang telah sangat membantu peserta terutama penulis sehingga yang awalnya tidak tahu menjadi tahu dan bersemangat mengenai apa yang harus dilakukan untuk mengikuti Pembatik level 4 ini.
Motivasi dan bimbingan dari para instruktur dan pembimbing menjadikan beban para peserta khsususnya penulis menjadi ringan. Semoga dengan bekal yang telah diberikan menjadikan modal dasar penulis untuk menuntaskan PembaTIK level 4.