My Aktivitas

berbagai kegiatan yang telah dilakukan baik pelatihan, pembelajaran ataupun yang lain.

TUTORIAL

Tutorial yang berupa panduan dalam menjalankan aplikasi baik berbasis web maupun aplikasi.

INFORMASI DIKLAT ATAUPUN KEGIATAN LAINNYA

berbagai macam informasi/berita yang berkaitan dengan dengan pendidikan.

APLIKASI BERBASIS WEB DAN MS EXCELL

Aplikasi berbasis Website ataupun Aplikasi berbasis Excell untuk dunia pendidikan.

PERANGKAT KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM)

RPP, Silabus, Modul/Bahan Ajar dan yang lain untuk Kompetensi keahalian teknik Kendaraan Ringan Otomotif.

ARTIKEL

berbagai macam artikel baik untuk dunia pendidikan ataupun penelitian .

MODUL/BUKU/MATERI

Kumpulan Modul/Buku Panduan/Materi yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya untuk Pendidik.

BINCANG SRB PembaTIK Level 4 Prop D.I Yogyakarta 2022

 

Kegiatan ini merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh peserta PembaTIK level 4.
pada kegiatan ini berkolaborasi dengan beberapa peserta dari Prop DI Yogyakarta untuk brbagi Praktik baik Pemanfaatan Platform Rumah Belajar dan PMM dalam Proses Pembelajaran. kgiatan ini dilaksanakan pada hari Selasa 25 Oktober 2022 jam 18.30 WIB -19.30 WIB melalui google meet.
adapun Praktik Baik dari disampaikan adalah :
1. Kolaborasi PJBL dan Peta Budaya Rumber dalam Karya Buklet Keragaman DIY oleh Ibu Rofiana, S.Pd
2. Pemanfaatan Fitur Rumah Belajar pada Portal Rumah Belajar dalam Pmbelajaran Matematika oleh ibu Titin Sumarni, S.Pd
3. Pemanfaatan Bank Soal dan TV Edukasi untuk Kelas V oleh Ibu Putri Rosdiana Shalihah, S.Pd
4. Pemanfaatan Pembelajaran Berdifrensial dengan Rumah Belajar oleh ibu Resti Apriliasari, S.Pd
5. Penerapan Fliped Classroom dengan memanfaatkan Fitur Peta Budaya dalam Rumah Belajar oleh ibu Rini Sri Lestari, S.Pd
6. Menerapkan Model Pembelajaran Berbasis Radio Edukasi dan Tv Edukasi oleh Bapak Muhammad Fatkhul Damanhury, S.Pd
7. Pemanfaatan RUmah Belajar dalam Pembelajaran Discovery Ingquiry >> Tutut Tri Setyo Budi, S.Pd.T

Bincang SRB ini diikuti oleh sekitar + 40 peserta bapak ibu guru dari berbagai tingkat dari SD, SMP maupun SMA/SMK se propinsi DI Yogyakarta.

dengan adanya berbagi praktik baik ini diharapkan dapat memberikan motivasi kepada bapak ibu guru untuk dapat berbagi pengalaman selama/saat mengajar dengan menggunakan TIK yang sumber belajarnya dapat diambil dari Platform Rumah Belajar dan dapat dibagikan didalam aksi nyata di Paltform Merdka Mengajar.
harapannya adalah nantinya bapak ibu guru daalam melakukan pross pembelajaran di kelasnya dapat memilih dan menentukan sendiri yang disesuaikan dngan kondisi dan situasi dari apeserta didiknya
kegiatan ini juga dimaksudkan untuk dapat brkolaborasi antara sesama peserta pembaTIK level 4 Propinsi DI Yogyakarta yang kedepannya diharapkan tidak hanya untuk memenuhi tugas akhir tetapi dapat brlanjut untuk terus berbagi praktik baik ataupun yang lain tertutama untuk mmajukan dunia pendidikan

 

 

 

Untuk kegiatan Roadshow yang akan dilakukan secara tatap muka dapat dilihat pada KEGIATAN ROADSHOW 
tetap semangat utuk belajar dan berkolaborasi serta brinovasi dengan siapa saja, kapan saja dan dimanapun berada.

PEMBATIK Level 4 ??

Banyak rekan rekan Guru di Indonesia yang mengikuti PembaTIK akan berusaha dan sangat berharap untuk dapat sampai ke level 4 yang merupakan level tertinggi dan terakhir di kegiatan pembaTIK dan nantinya menjadi Duta Rumah Belajar. Banyak yang merasa kenapa tidak bisa ke level 4 padahal semua tugas sudah dikerjakan di level level sebelumnya, memiliki kompetensi dalam membuat media pembelajaran baik MPI, Video Pembelajaran dengan berbagai macam aplikasi, dan sudah dinyatakan lulus di level 3 dan masih banyak lagi pertanyaan kenapa tidak bisa ke level 4.

pembaTIK level 4 tidak seperti saat mengikuti di pembaTIK level 1, 2 ataupun 3. Banyak yang belum mengetahui kriteria walaupun sudah berkali kali mengikuti pembaTIK untuk bisa mengikuti pembaTIK level 4 termasuk saya sendiri. Dari panduan yang ada dikatakan bahwa peserta yang berhak untuk mengikuti pembaTIK level 4 adalah 30 peserta yang terbaik dari tiap propinsi. Di media telegram yaitu di group “pembatik” yang muncul adalah “mengapa saya tidak bisa berada di level 4?”, saya pribadi juga belum mengetahui jawabannya karena peserta yang lulus di level 3 tidak mengetahui berapa nilai yang didapat kannya atau nilai dari peserta lainnya sehingga tidak mengetahui apakah termasuk 30 besar tiap propinsi atau tidak.

Itulah uniknya PembaTIK level 4 yang sampai sekarang saya sendiri jika ditanya untuk dapat berada di level 4 menjawab dengan “suatu keberuntungan”, jawaban yang pasti sudah dapat menjawab dan tidak dapat dipertanyakan lagi.

Jika rekan rekan sering berkunjung di blog ini, pasti sudah mengetahui jika saya mengikuti pembaTIK di tahun 2021 dan sekarang juga mengikuti di Tahun 2022. Mungkin akan ada pertanyaan kenapa mengikuti lagi?? Apakah ingin merasakan menjadi Duta Rumah Belajar??? Jawabannya adalah tidak. Alasan saya mengikuti pembaTIK di level 4 ini adalah :
1. karena adanya akreditasi sekolah. Pasti muncul pertanyaan kenapa akreditasi sekolah?? Jawabannya bukan karena akan dapat menaikan nilai akreditasi sekolah tetapi karena saya diberi kepercayaan untuk menjadi seorang pengajar/guru di 2 (dua) SMK. Saat 2021 saya mengikuti pembaTIK dengan identitas dari sekolah induk, dan saat ini di sekolah yang satunya akan melakukan akreditasi sekolah. Semua sertifikat yang saya miliki tidak dapat digunakan untuk sekolah yang akan melakukan akreditasi. Sehingga agar tidak menimbulkan rasa tidak enak dari diri saya, maka saya ikut pembaTIK di tahun 2022 agar memiliki sertifikat atas nama sekolah yang satunya. Karena saya menyadari untuk mendapatkan sertifikat sampai ke level 3 dengan pengalaman saya di tahun 2021 masih bisa.
Yang pada akhirnya tidak sesuai dengan tujuan saya mengikuti pembaTIK di tahun 2022 karena data saya tetap menggunakan sekolah induk. Itu saya ketahui setelah melihat daftar peserta yang lulus di level 1 yang masih di instansi sekolah induk. Dari sini saya baru tahu karena saat mendaftar di akun simpatik menggunakan sekolah induk apalagi dengan adanya sinkronisasi menggunakan akun belajar.id. jadi tidaklah mungkin dengan akun yang sama yang muncul di sertifikat adalah sekolah yang satunya. Mungkin jika menggunakan akun yang lain/akun baru saat mendaftar di simpatik akan dapat menggunakan nama sekolah yang satunya. Hal ini didasari dari adanya peserta di pembaTIK tahun 2022 yang berada di propinsi yang berbeda dengan tempat mengajar atau tempat tinggalnya. Jawaban yang pasti akan saya dapatkan jika saya mengikuti pembaTIK di Tahun 2023 yang akan datang dan itu pasti akan saya coba buktikan.

2. Alasan yang kedua adalah untuk menjawab rasa penasaran, bukan rasa penasaran ingin menjadi Duta Rumah Belajar akan tetapi penasaran kenapa di Tahun 2021 bisa masuk ke 5 besar di Propinsi. Ini didasari karena pada tahun 2021 saya mengumpulkan tugas tidak sesuai dengan apa yang ditugaskan kepada peserta pembaTIK level 4 tahun 2021 yang pada saat itu juga sempat saya tanyakan kepada juri saat wawancara untuk peserta 5 besar tiap propinsi. Pada waktu itu juga tidak dijawab pertanyaan yang saya ajukan hanya dijawab tersenyum oleh ketiga dewan juri.
Saya bertanya karena didasari jika dilihat dari peserta di level 4 tahun 2021 untuk propinsi DI Yogyakarta banyak yang mengerjakan tugas sesuai dengan apa yang ditugaskan tetapi tidak masuk ke 5 besar.

Semoga di tahun 2022 ini saya dapat menjawab rasa penasaran saya terhadap PembaTIK level 4 dan akan saya ungkapan di post yang akan datang setelah selesai kegiatan PembaTIK level 4 tahun 2022.

Mungkin post ini akan menjadi bukti untuk jawaban atas rasa penasaran saya.
seperti yang sudah saya bagikan di post sebelumnya yaitu Perjalanan mengikuti PembaTIK tahun 2021 dari awal sampai akhir yang dapat dilihat di Perjalanan Mengikuti PembaTIK Part 1, Part 2 dan Part 3.

Di kisah perjalanan itu saya berusaha untuk memenuhi tugas dengan sebaik baiknya dengan melakukan berbagai kegiatan di berbagai sekolah ataupun MGMP baik secara tatap muka maupun secara daring walaupun tugas utamanya bukan itu. Untuk tahun ini saya akan mengikuti arus saja menginggat saat mengikuti kegiatan pembaTIK level 4 ini bersamaan dengan kegiatan yang sedang saya ikuti yaitu menjadi Trainer pada kegiatan OCM 5 bersama VEA, Trainer Pembuatan Chatbox untuk Pembelajaran bersama VEA dan 4impact. Kegiatan seleksi Pengajar Praktik Guru Penggerak untuk angkatan 8, 3 kegiatan Pelatihan di IGI, 2 pelatihan di Guru inovatif, 3 Pelatihan di Seri Guru Belajar dan Berbagi, Lomba Kontes Daihatsu untuk guru dan siswa serta Pelatihan Pro Technician juga oleh Daihatsu.

Akan tetapi bukanya saya tidak berusaha atau tidak mengerjakan tugas tetapi hanya akan mengikuti “arus” saja. Karena seperti yang sudah saya post di salah satu postingan di blog ini yaitu “Tips Mengikuti Pembatik” yaitu apabila kita sudah mengikuti suatu pelatihan dan ditunjuk untuk menjadi salah satu peserta maka kita wajib dan berusaha untuk menyelesaikan apapun kondisi yang sedang kita hadapi.

Disini saya juga akan memberikan semangat dan motivasi kepada semuanya karena dari pengalaman saya mengikuti PembaTIK baik di Tahun 2021 dan Tahun 2022 banyak sekali peserta yang sudah mendaftar tetapi tidak melaksanakannya terutama secara khusus di level 4. Padahal untuk dapat berada di level 4 banyak sekali peserta yang antusias dan berusaha sekuat tenaga agar terpilih tetapi dari pengalaman saya saat berada di level 4 baik Tahun 2021 dan 2022 ada peserta yang tidak mengikuti kegiatan di Level 4 ini.

Mungkin ini dapat menjadikan saran bagi penyelenggara PembaTIK jika ada peserta di level 4 yang tidak aktif atau tidak mengikuti dapat diberikan ke peserta yang memang ingin dan antusias mengikuti di level 4. Mungkin lebih baiknya saat akan dipilih untuk menjadi peserta di Level 4 dibuat surat pernyataan atau kesediaanya untuk mengikuti kegiatan di level 4 sehingga nantinya kegiatan akan semakin baik karena ilmu yang ada di level 4 sangat berguna bagi bapak dan ibu guru.

Sekali lagi sekedar mengingatkan kepada rekan rekan semua jika kita sudah mendaftar pada suatu kegiatan maka kita wajib untuk berusaha mengikuti kegiatan tersebut entah hasilnya nanti seperti apa, karena dengan kita dipilih menjadi salah satu peserta dari kegiatan tersebut maka kita akan ditunjuk untuk melakukan suatu perbuatan baik itu bagi diri kita sendiri atau lingkungan di sekitar kita secara besar atau kecil dampak yang annti akan ditimbulkan.

Dan semoga dari tulisan ini juga dapat menjawab rasa penasaran rekan rekan yang sudah lulus dari level 3 PembaTIK tetapi tidak dapat berada di level 4.

Tetap semangat utuk belajar, dimana saja kapan saja dan dengan siapa saja Terus berkolaborasi dan berinovasi dengan siapa saja

MENCURI ILMU dari adanya SUPERVISI AKADEMIK

 

Itulah salah satu manfaat yang saya dapatkan saat menjadi supervisor saat pelaksanaan Supervisi Akademik. Ini dilakukan dari tanggal 10 Oktober s.d 21 Oktober 2022 di SMK Pembangunan Karangmojo

Banyak ilmu yang saya dapatkan saat melakukan supervisi kepada bapak/ibu guru yang hebat. Dimulai pada hari Senin 10 Oktober 2022 di kelas XI OB saat Bapak Qodri S,Pd melakukan proses pembelajaran baik di kelas maupun saat praktik. metode mengajar yang menyenangkan bagi siswa yang membuat siswa begitu antusias untuk mengikuti proses pembelajaran terutama pada saat praktik. Walaupun tegas tetapi siswa tidak merasakan dalam tekanan saat melaksanakan proses pembelajaran.

Hari Rabu 14 Oktober 2022 di kelas XI TBSM saat Bapak Roli Marfendi, ST melakukan pembelajaran di ruang kelas, keahlian dalam menggunakan media pembelajaran yang menyebabkan siswa dapat memahami secara gamblang materi yang disampaikan, siswa dengan antusias mengikuti pembelajaran karena dapat melihat dan mempraktikannya secara langsung apa yang menjadi materi pembelajaran yang pada waktu itu untuk mata pelajaran Pemeliharaan kelistrikan Sepeda Motor. Kemudian di hari yang sama saat berada di ruang kelas teori Kompetensi keahlian Teknik Kendaraan Ringan pada kelas XI TKRO jam Mata Pelajaran Pemeliharaan Sistem Kelistrikan Kendaraan Ringan oleh Bapak Purwanto, S.Pd.Tdengan metode pembelajaran yang memadukan antara Problem Basic Learning dengan Inquery Learning membuat siswa termotivasi untuk melakukan Praktik. Sebelum memulai praktik diberikan beberapa permasalahan yang ada pada sistem keliistrikan kemudian siswa berusaha untuk menjawab persoalan tersebut dengan praktik langsung menggunakan media pembelajaran

Pada tanggal 12 Oktober 2022 di ruang teori bengkel TBSM dengan bapak Sumarwoto, saya dapat pengalaman bagaimana mengelola kondisi kelas sehingga siswa merasa nyaman dan terayomi sesuai dengan sifat beliau yang memang sangat mengayomi dan menghormati orang lain bahkan siswa. Ditambah dengan memberikan contoh dalam menggunakan peralatan membuat siswa semakin paham dan semangat dalam belajarnya.

Saat berada di kelas Bapak Purwanto yang mengajar Seni pada hari Senin 17 Oktober 2022. Saya dapat melihat bahwa siswa dapat mengeluarkan semua kreativitasnya dengan bimbingan dari beliau, metode yang digunakan dapat langsung diterima oleh siswa dengan demikian secara spontan siswa dapat mengeluarkan bakat seninya masing masing. Di hari itu juga saat Bapak Sabarudin yang mengajar Mata pelajaran PAI di kelas XI TKRO saya dapat melihat bagaimana siswa mendalami materi yang diajarkan karena metode/cara mengajar yang dapat diterima oleh siswa, membuat siswa merasa nyaman dan tenang saat mengikuti proses pembelajarannya.

Hari selasa tanggal 18 Oktober 2022  merupakan hari yang sangat berharga bagi saya, dalam 1 hari mendapatkan ilmu “mengajar” dan dapat melihat langsung proses pembelajaran dengan berbagai media, metode, teknik mengajar dan masih banyak lagi. Dimulai dari jam 07.30 WIB dengan Ibu Sri Fatmawati pada mata pelajaran Bhs Inggris, saya dapat melihat siswa sangat antusias dalam belajar bahasa inggris yang selama ini bagi anak SMK pelajaran bahasa inggris adalah momok ke dua setelah pelajaran matematika. Secara aktif siswa saling berkomunikasi dengan menggunakan bahasa inggris yang dibuat dialog secara sederhana. Kemudian di hari yang sama pada jam 10.15 saat ikut pembelajaran MIPAS kelas X SC oleh Ibu Putri. Dengan media yang dibawa sendiri oleh siswa yang semuanya bahan secara mudah dapat kita dapatkan di lingkungan. dari media tersebut siswa sangat antusias dalam melaksanakan praktik langsung walaupun dilaksanakan di dalam ruang kelas, cara membimbing dan mendampingi siswa yang sangat baik sehingga siswa merasa diperhatikan. Yang terakhir saat pada jam terakhir yaitu pukul 11.15 WIB. Pada umumnya disaat jam terakhir merupakan jam jam yang paling rawan saat kita memberikan materi keada siswa. Mengingat siswa dari pagi sudah belajar sehingga saat hjam terakhir konsentrasi siswa akan sangat berkurang, apalgi jika mata pelajaran yang diajarkan adalah Bhs Inggris. Tidak demikian dengan ibu Utari saat itu, dengan metode dan gaya mengajar yang sangat mengayomi siswa pembelajaran dapat berjalan dengan baik, komunikasi terjalin antara guru dan siswa walupun banyak menggunakan kata kata dalam bahasa inggris tetapi siswa dengan mudah dalam menangkap dan menjawab semua pertanyaan/perintah yang diberikan.

Saya sendiri sebagai salah satu guru Produktif untuk Kompetensi Keahlian TKRO sangatlah masih jauh dalam kemampuan untuk melaksanakan proses pembelajaran seperti yang bapak ibu lakukan. Smoga dengan ditugaskannya menjadi supervisor ini dan dengan ilmu yang saya dapatkan saat menjalankan tugas sebagai supervisor kedepannya dapat seperti yang Bapak/Ibu lakukan.

Terima kasih atas semua ilmu yang diberikan dan smoga ke depannya masih dapat mencuri ilmu dari bapak ibu guru STEMBAKA lainnya yang hebat hebat.

 

 


 

 


Bagaimana Rasanya menjadi Trainer Nasional (Part 3)

Part 3 Trainer Microsoft 365
Saat kita membaca atau mendengar judul diatas apa yang ada di benak rekan rekan semua??? Bangga, senang, sedih, mustahil atau.......

Di part 3 ini saya akan berbagi pengalaman saat menjadai trainer pada kegiatan Pelatihan Microsoft 365 yang diselenggarakan oleh VEA. Di part 2 sudah diceritakan awal mulany menjadi salah satu trainer untuk pelatihan Microsoft 365.

Setelah selesai menjalankan tugas sebagai Trainer Pelatihan Microsoft pada OCM 3 di hati saya semakin semangat untuk terus menjadi salah satu trainer pada berbagai kegiatan, kenapa demikian???

Semakin bersemangat untuk menjadi seorang trainer bukanlah karena prectise yang didapatkan yaitu “TRAINER MICROSOFT 365” ataupun yang lainnya. Ingin berkolaborasi dan berbagi merupakan dasar utama saya ingin terus terlibat dalam sebuah kegiatan apalagi jika menjadi trainernya.

Adapun untuk pelatihan Microsoft 365 ini saya menjadi trainer pada :

1. Pelatihan Microsoft 365 OCM III dilaksanakan pada tanggal 9 Januari s.d 25 Januari 2022 yang diikuti oleh 800 peserta secara online

2. Pelatihan Microsoft 356 OCM IV yang dilaksanakan pada tanggal 1 Februari s.d 15 Februari 2022 da sekitar 1000 peserta baik dari kalangan dosen, guru dan mahasiswa dari seluruh Indonesia

3. Pelatihan Microsoft 365 APSI Bengkulu. Pelatihan ini diselenggarakan oleh VEA yang bekerjasama dengan APSI Propinsi Bengkulu pada tanggal 27 Februari sampai 14 April 2021 yang diikuti oleh

4. Pelatihan Microsoft MEP untuk Region Jawa dan Bali Diselenggarakan pada tanggal 4 Juli s.d 18 Juli 2021 yang dikhususkan untuk Wilayah Jawa Bali yang diikuti oleh sekitar 500 peserta.
Pada kegiatan ini selain sebagai salah satu trainernya juga sebagai kordinator kegiatan

5. Pelatihan Microsof 365 VEA 5 Kegiatan ini dilakasanakan pada tanggal 20 Oktober s.d 3 November 2023 yang diikuti sekitar 1000 peserta

Apa yang dilakukan trainer saat kegiatan???
Sebagai trainer kita memberikan bimbingan dan arahan kepada peserta untuk dapat menguasai aplikasi Microsoft 365 yang selama ini sering disebut dan biasa dipakai oleh semua orang yaitu microsoft Office. Perbedaannya adalah jika di pelatihan ini materi yang diberikan tidak seperti pada microsoft Office tetapi pada aplikasi yang ada di Microsoft 365 seperti : Onedrive , Teams, Onenote, Sway, Yammer
Pendampingan dilakukan secara online (virtual) dengan menggunakan teams, one note, meet ataupun melalui media sosial yaitu WhatsApps dan telegram
Pemberian materi dilakukan dengan virtual meet sebanyak 3 sampai 4 kali. Pada pelatihan ini diutamakan untuk selft studi (belajar mandiri) sehingga waktu untuk mempelajari dan mengerjakan tugas diserahkan sepenuhnya kepada peserta sesuai dengan kondisinya masing masing.

Keuntungan dan manfaat yang saya dapatkan selama menjadi trainer adalah dapat berkolaborasi dengan pendidik baik guru maupun dosen dan mahasiswa dari seluruh indonesia sehingga banyak pengalaman yang saya dapatkan dari pengalaman para peserta.

Dibagian terakhir Part 4 akan saya berikan tips menjadi seorang trainer yang mungkin dapat bermanfaat bagi semuanya.

Bagaimana Rasanya menjadi Trainer Nasional (Part 2)

 


Di part 2 ini saya akan membagikan pengalaman saat awal menjadi Trainer di Pelatihan Microsoft 365 dan menjawab pertanyaan di part 1

Bisa menjadi salah satu trainer dalam kegiatan Pelatihan Microsoft 365 diawali dari keisengan setelah mengikuti Pelatihan OCM II yang diselenggarakan oleh VEA pada tanggal 12 Desember s.d 26 Desember 2021, setelah selesai pelatihan kemudian ada informasi bagi peserta yang sudah lulus jika menginginkan dapat menjadi trainer/intruktur/mentor untuk kegiatan pelatihan Microsoft berikutnya.

Dari informasi tersebut karena rasa keingintahuan bagaimana rasanya jika menjadi salah satu trainer di pelatihan Microsoft untuk seluruh Indonesia maka mencoba untuk mengajukan diri menjadi trainer pada kegiatan pelatihan Microsoft yaitu pada OCM III.

Di benak saya sebelum menjadi trainer akan ada uji/test akan tetapi saat itu hanya diminta untuk mengisi data  dan menjawab beberapa pertanyaan dalam bentuk google form, dan nanti akan diberitahu apakah dapat menjadi trainer pada pelatihan microsoft OCM 3 atau tidak.

Singkat kata kemudian saya diminta untuk menjadi salah satu trainer pada Pelatihan OCM 3 yang akan diikuti oleh + 800 peserta dari kalangan Tenaga Pendidik dan Mahasiswa seluruh Indonesia pada tanggal 09 Januari 2022 s/d 23 Januari 2022.

Saat itu muncul pemikiran apakah saya bisa menjalankan menjadi trainer?? Karena sudah diberi tugas maka dengan modal nekad dan keinginan untuk merasakan bagaimana rasanya menjadi trainer pada pelatihan nasional maka akhirnya saya bisa merasakannya

Banyak pelajaran yang saya dapatkan ketika pertama kali menjadi seorang trainer apalagi pelatihan untuk Microsoft 365.  pada intinya menurut pandangan dari saya pribadi adalah menjadi trainer/instruktur/tentor sama saat kita menjadi guru di dalam kelas. Perbedaan yang yang paling terlihat adalah karakter dari peserta yang berlatar belakang yang berbeda baik dari segi umur, tingkat pendidikan, pekerjaan dan daerah.

Itulah modal utama saat menjadi trainer yang saya rasakan, disamping karena sudah lama terbiasa menggunakan TIK baik untuk keperluan mengajar maupun beraktifitas sehari hari sehingga saat menjalankan tugas sebagai trainer sangat membantu. Dari pengalaman pertama menjadi trainer ini semakin sadar bahwa saat kita memiliki pengetahuan dan ketrampilan TIK maka kita bisa menjalankan tugas di bidang apapun apalagi seorang pendidik karena seeorang pendidik harusnya dapat mengikuti perkembangan teknologi. Memang benar jika banyak orang mengatakan “belajar sepanjang hayat”.

Bagi seorang pendidik kalimat belajar sepanjang hayat memang sangatlah perlu untuk ditanam dalam hati. Belajar tidak harus dari menempuh pendidikan formal ataupun non formal tetapi belajar dari pengalaman merupakan salah satu jalan bagi seseorang untuk menjadi orang yang lebih baik dan itu merupakan hakekat dari belajar sepanjang hayat.

Saat ini masih banyak kita temui pendidik di Indonesia atau disekitar kita yang tidak mau “belajar”. Entah dengan alasan sudah berumur, tidak punya waktu, bukan zamannya dan yang lainnya bahkan banyak yang mengatakan pasrah pada keadaan. Padahal saat kita didepan kelas kita sering berkata kepada peserta didik kita untuk belajar akan tetapi kita sendiri tidak mau untuk belajar.

Dari sinilah kita dapat introspeksi diri apakah kita memang seorang Pendidik/Guru dalam arti yang sebenarnya atau hanyalah sebatas jabatan/profesi. Saya berharap rekan rekan guru adalah “Guru” dalam arti yang sebenarnya.

Di part selanjutnya akan saya ceritakan pengalaman saat menjadi trainer serta tips dan trik untuk menjadi seorang trainer.

Part 3 Trainer Microsoft 365

Part 4 Tip untuk menjadi seorang trainer

Bagaimana Rasanya menjadi Trainer Nasional (Part 1)

 

Adakah di benak rekan rekan semua mengenai judul diatas????

Saya yakin rekan rekan semua sudah sering mengikuti diklat ataupun workshop baik tatap muka maupun secara online baik yang bersifat regional maupun nasional bahkan internasional. Di benak kita pasti ada pemikiran bagaimana jika kita yang menjadi trainer/instrukturnya, apakah rasanya sama ketika kita berada di ruang kelas saat pembelajaran atau .....

Di sini akan saya bagikan pengalaman saat menjadi salah satu trainer di pelatihan Microsoft 365. Pelatihan ini diselenggarakan oleh Virtual Education Academy (VEA). Virtual Education Academy (VEA) adalah program yang berfokus pada pelatihan pendidik tentang teknologi dan penggunaannya dalam pembelajaran dan pengajaran di kelas. Program ini mengadopsi teori kerangka pembelajaran TPACK (Technological Pedagogical Content Knowledge) yang merumuskan pembelajaran dengan integrasi teknologi dan pedagogi ke dalam materi yang diajarkan.

Sebelum nya saya akan memberikan jawaban yang menjadi semua pertanyaan rekan rekan semua yaitu “Menjadi seorang trainer / instruktur dalam sebuah pelatihan adalah hal yang sulit”. Secara umum pandangan orang untuk menjadi trainer/instruktur adalah orang yang “profesional” dan sangat pintar dibidangnya dan kita sering mengganggap bahwa kemampuan yang kita miliki tidaklah cukup untuk menjadi seorang trainer/instruktur.

Padahal tanpa kita sadari bahwa seorang pendidik/guru adalah trainer/instruktur yang dari pandangan saya adalah lebih dari seorang trainer/instruktur. Tugas dan tanggung jawab seorang pendidik/guru melebihi dari tugas dan tanggungjawab trainer. Jika kita menjadi trainer tugas dan tanggung jawabnya hanya memberikan ketrampilan kepada peserta, jika peserta sudah mampu menguasai sebuah kompetensi yang diberikan maka sudah selesai tugas sebagai seorang trainer, bahkan di banyak pelatihan banyak sekali trainer yang hanya memberikan sebuah ilmu/pengetahuan/ketrampilan kepada peserta dan tidak mengetahui secara pasti apakah ilmu yang diberikan saat pelatihan sepenuhnya dipahami oleh peserta.

Disini saya tidak bermaksud untuk “mengecilkan” profesi Trainer/Pelatih/Instruktur, tapi dari kenyataannya yang terjadi terutama saat pandemi Covid-19 banyak sekali diadakan berbagai macam pelatihan yang dengan sagat mudahnya peserta mendapatkan sertifikat, karena tidak dapat kita pungkiri bahwa banyak sekali peserta yang hanya mengejar sertifikat bukan mengejar ilmu/ketrampilan. Walaupun ada yang memang tidak peduli dengan sertifikat karena mereka memang tujuan akhir dari mengikuti sebuah pelatihan adalah untuk menguasai ilmu/ketrampilan.

Sedangkan tugas seorang pendidik/guru yang menjadi kegiatan kita sehari hari adalah disamping memberikan ilmu pengetahuan dan ketrampilan kepada peserta didik juga harus menanamkan karakter kepada peserta didik untuk dapat bersaing pada saat mereka lulus/menamatkan pendidikannya. Pendidik/Guru diberikan beban dan tanggungjawab yang lebih besar daripada beban dan tanggungjawab seorang trainer/instruktur.

Jadi jika rekan rekan semua mengganggap bahwa menjadi seorang trainer/instruktur sangatlah sulit itu hanya sebuah pemikiran dari kita sendiri yang akan menjadikan kita tidak akan bisa untuk menjadi instruktur/trainer dalam sebuah pelatihan.

Pada awalnya saya sendiri juga tidak mempunyai pemikiran untuk menjadi seorang trainer/instruktur apalagi di pelatihan Micirosoft 365 yang kita tahu bahwa aplikasi Microsoft 365 adalah salah satu aplikasi yang orang di seluruh dunia pasti akan menggunakannya.

Apakah saya sudah kompeten dan profesional dalam penggunaan aplikasi Microsoft 365 sehingga bisa menjadi salah satu trainer/instruktur??? Jawabannya adalah sama sekali tidak. Kemampuan dalam menggunakan aplikasi microsoft 365 yang saya miliki sama dengan kemampuan semua orang, yang membedakan mungkin dari intensitas dalam menggunakannya saja. Kenapa saya bisa menjadi Intruktur jika kemampuan yang dimiliki sama dengan yang lain???

Jawabannya ada di part 2


COACHING CLINIC PembaTIK Lvl 4 (Part 1) / PembaTIK 2022

Sebelum Peserta PembaTIK level 4 melaksanakan kegiatan dengan tema yaitu “Berkolaborasi dan Bertransformasi Menumbuhkan Ekosistem Digital Menuju Merdeka Belajar”, oleh Instruktur dan Pendamping dari Propinsi DY diberikan bekal/coaching agar nantinya dapat melaksanakan kegiatan dan mengerjakan tugas tugasnya dengan baik

Instruktur dan Pendamping untuk peserta PembaTIK level 4 Propinsi DIY adalah :

💻 Pusdatin Kemdikbudristek 💻
✅ Bapak Donie Margavianto Nurrokhman
✅ Bapak Putra Gama Swara
✅ Ibu Akila Syifa Salsabila

💻 DRB 💻
#1 Bapak Sigit Suryono
#2 Ibu Nur Ernawati
#3 Ibu Yuli Nestiyarum
#4 Bapak Bakhtiar Rifai
#5 Bapak Syaiful Jamal
#6 Bapak Hamrah Surianto

Coaching 1 (Hari Pertama) yang dilaksanakan pada hari Senin 17 Oktober 2022 pada pukul 18.30-20.30 WIB.

Sesi 1 Pemaparan dari Bapak Putra Gama Swara dari Pusdatin
Dalam paparannya menjelaskan alur kegiatan selama mengikuti pembatik level 4 dan hal hal yang harus diperhatikan dalam mengikuti PebaTIK level 4 agar bisa menyelesaikan dengan baik
Adapun alur yang wajib diikuti antara lain :
- Kuliah Umum dan Bimtek sinkronus
- Penugasan yang terdiri dari Implementasi berbagi dan berkolaborasi yaitu dengan Tatap Muka/Maya,  - Vlog dan Blok
- Aktivitas diskusi
________________________________________________________

Sesi 2 Pemaparan dari Bapak Sigit Suryono (DRB Prop DI Yogyakarta 2019) untuk materi PUBLIKASI KARYA TULIS UNTUK PENGEMBANGAN PROFESI GURU

Dalam paparan yang diberikan adalah cara cara menulis karya tulis dan mempublikasikan karya tulis yang telah kita buat ke dalam blog pibadi atau media lain. Dalam intinya untuk membuat karya tulis ilmiah tidaklah sulit karena karya ilmiah dapat dimulai dari mengadakan survey baik dengan google form maupun dengan metode lainnya yang dapat kita jadikan bahan dalam membuat karya tulis. Yang paling susah ada adalah meluangkan waktu dan mempertahankan konsistensi kita dalam menulis

agar bisa secara kontinyu menulis sebuah artikel yang paling uatama dalah luangkan waktu untuk sekedar menuliskan apa yang telah kita lalui terutama setelah mengikuti sebuh kegiatan dan dipostkan di blog kita sendiri

Materi untuk sesi pertama dapat di lihat pada postingan ModulPembatik 14 pada blog ini
________________________________________________________

Sesi 3 Pemaparan dari Bapak Bakhtiar Rifai (DRB Prop DI Yogyakarta 2021) untuk materi MEMBANGUN KOMUNIKASI DAN KOLABORASI DALAM PEMANFAATAN RUMAH BELAJAR

Dalam paparan yang diberikan adalah pentingnya berkolaborasi dengan cara melakukan komunikasi yang baik agar dalam melakukan suatu kegiatan dapat berjalan dengan baik.

Materi dalam sesi 3 ini secara detail dapat dilihat pada Modul Pembatik 15 pada blog ini
________________________________________________________

Sesi 4 Pemaparan dari Ibu Yuli Nestiyarum (DRB Prop DI Yogyakarta 2020) untuk materi Strategi Berbagi Memanfaatkan Media Sosial

Dalam paparannya menitik beratkan bahwa sebagai seorang pendidik kita wajib untuk memanfaatkan media Sosial untuk hal yang positif terutama untuk menyebarkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia pendidikan.

Dipaparkan juga mengenai cara/strategi yang baik dalam memanfaatkan Media Sosial dan berbagai pengalaman dalam memanfaatkan Media Sosial dalam dunia penndidikan.

Materi ini secara detal dapat dilihat pada Modul Pembatik 16 pada blog ini



untuk Hari Kedua dapat dilihat pada COACHING CLINIC PembaTIK Lvl 4 (Part 2) pada bloh ini

Terima kasih kepada para pembimbing dan instruktur untuk Propinsi DIY yang telah sangat membantu peserta terutama penulis sehingga yang awalnya tidak tahu menjadi tahu dan bersemangat mengenai apa yang harus dilakukan untuk mengikuti Pembatik level 4 ini.

Motivasi dan bimbingan dari para instruktur dan pembimbing menjadikan beban para peserta khsususnya penulis menjadi ringan. Semoga dengan bekal yang telah diberikan menjadikan modal dasar penulis untuk menuntaskan PembaTIK level 4.