My Aktivitas

berbagai kegiatan yang telah dilakukan baik pelatihan, pembelajaran ataupun yang lain.

TUTORIAL

Tutorial yang berupa panduan dalam menjalankan aplikasi baik berbasis web maupun aplikasi.

INFORMASI DIKLAT ATAUPUN KEGIATAN LAINNYA

berbagai macam informasi/berita yang berkaitan dengan dengan pendidikan.

APLIKASI BERBASIS WEB DAN MS EXCELL

Aplikasi berbasis Website ataupun Aplikasi berbasis Excell untuk dunia pendidikan.

PERANGKAT KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM)

RPP, Silabus, Modul/Bahan Ajar dan yang lain untuk Kompetensi keahalian teknik Kendaraan Ringan Otomotif.

ARTIKEL

berbagai macam artikel baik untuk dunia pendidikan ataupun penelitian .

MODUL/BUKU/MATERI

Kumpulan Modul/Buku Panduan/Materi yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya untuk Pendidik.

Tampilkan postingan dengan label Artikel Penelitian. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Artikel Penelitian. Tampilkan semua postingan

PRAKTIK BAIK MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY INQUIRY

  

Alasan dalam melakukan praktik baik memilih metode discovery inquiry karena pada saat melakukan pembelajaran untuk mata pelajaran Dasar Otomotif yang menggunakan kurikulum merdeka menurut pribadi saya memang sangat baik.

hal ini didasari bahwa salah satu kandungan dalam kurikulum merdeka adalah pembentukan karakter peserta didik atau sering disebut dengan Profil Pelajar Pancasila. Dalam metode pembelajaran Discovery Inquiry memungkinkan kita untuk melatih peserta didik untuk berpikir kritis, mandiri, dan kreatif.
pada praktik baik yang saya lakukan seperti yang ada di video diatas secara garis besar langkah langkah yang ditempuh adalah :
1. Perencanaan
langkah ini adalah perencanan dalam menentukan capaian pemblajaran dan alur pembelajaran dari materi yang akan diajarkan, setelah ditentukan kmudian kita mencari sumber belajar yang nantinya akan kita jadikan stimulus/ransangan kepada siswa.
pemilihan sumber belajar ini dapat didapatkan dari rumah belajar ataupun dari sumber sumber lain. dalam hal ini dikarenakan belum adanya sumber belajar di portal rumah belajar untuk materi yang akan diajarkan maka sebagai gantinya yaitu membuat video pembelajaran sendiri dan diupload dalam chanel youtube
ada 2 media pembelajaran yang saya jadikan sebagai ransangan untuk siswa yang dapat dilihat pada video dibawah ini
   

2. Pelaksanaan 
setelah mempersiapkan media pemblajaran yang akan digunakan dalam pross pmbelajaran nantinya, langkah yang dilakukan saat plaksanaannya seperti saat kita melakukan pembelajaran yang kita lakukan sehari hari. secara umum langkahnya adalah
a. Awal
   secara umum kegiatan yang dialkukan adalah mengkondisikan kelas agar nyaman saat melakukan proses pembelajaran,berdoa, menanyakan kondisi siswa, absensi, refleksi materi pelajaran sebelumnya dan menyampaikan materi yang akan dipelajari baik tujuan dan pokok materinya
b. Inti
    kegiatan yang dilakukan secara umum yaitu melakukan proses pembelajaran yang dimulai dengan memberikan stimulus/ransangan kepada siswa dngan 2 video pembelajaran yang disiapkan. memberikan beberapa pertanyaan yang nantinya akan disiskusikan oleh peserta didik, setelah peserta didik melakukan diskusi kemudian mempresntasekan hasil diskusi setiap kelompok di depan kelas sambil melakukan diskusi dengan kelompok lain. dan yang terkakhir adalah memberikan reflksi terhadap hasil pekerjaan dan diskusi yang telah dilakukan oleh peserta.
c. Penutup
    secara umum yang dilakukan pada bagian pentutup ini adalah memberikan resume dari materi yang dipelajari, memberikan pertanyaan secara langsung untuk mengtahui siswa sudah memahami materi  dan mmberikan penjlasan untuk pembelajaran berikutnya agar siswa dapat mempersiapkan diri.
 
3.Evaluasi
  yang dimaksud engan evaluasi disini adalah evaluasi terhadap seluruh proses pembelajaran yang tlah dilakukan. apakah telah sesuai dengan tujuan pembelajaran, apakah masih ada kekurangan selama melaksanakan proses pemblajaran dan bagaimana pendapat peserta didik terhadap proses pembelajaran yang telah berlangsung.

secara lengkap untuk praktik baik untuk model pembelajaran Discovery Inquiry dapat dilihat pada video diatas.

semoga dengan brbagi praktik baik ini dapat membantu rekan rekan guru dalam menentukan model pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.
yang perlu diperhatikan adalah sesuaikan dengan materi, karakteristik pserta didik, kondisi dan situasi yang ada saat pross pembelajaran karena tidak mungkin di pertengahan proses pembelajaran kita merubah model pembelajaraannya.
sumber belajar tidak harus kita sendiri yang membuat tetapai dapat memanfaatkan sumber sumber belajar yang ada terutama di Rumah Belajar yang disesuaikan dengan materi pembelajaran yang akan disampaikan.

tetap semangat utuk berkolaborasi, berinovasi dan terus berbagi.
salam rumah belajar


Menjawab Tuntutan Dunia Kerja .... (Best Praktice/Best Idea)


Berikut ini adalah ringkasan Best Practice/Best Idea.

MENJAWAB TUNTUTAN DUNIA KERJA DENGAN PENDIDIKAN BERBASIS KARAKTER

LATAR BELAKANG

1. Guru beranggapan bahwa lulusan SMK cukup dibekali dengan tingkat pengetahuan dan ketrampilan yang baik.

2.   Banyak sekolah SMK terutama sekolah Swasta yang beranggapan bahwa sekolah yang berhasil adalah sekolah yang memiliki jumlah siswa yang banyak dan mendapatkan banyak piala dari berbagai macam lomba baik tingkat siswa ataupun lomba antar sekolah

3. Dunia Usaha/Dunia Industri dalam melakukan rekrutmen calon tenaga kerja melihat dari kepirbadian dan karakter lulusan yaitu dalam tes seleksi melalui 3 tahapan : Tes IQ (logika berpikir), Tes Wawancara (Kepribadian siswa) dan Tes Kesehatan (Fisik dan riwayat kesehatan)

4.   Sekolah banyak yang belum memperhatikan adanya BKK (Bursa Khusus Kerja) bahkan ada sekolah yang belum memilikinya. kalaupun ada hanya sebatas  ada dan tidak dikembangkan secara baik.

TUJUAN PENULISAN BEST IDEA/BEST PRACTICE

    Memberikan pandangan kepada dunia pendidikan khususnya SMK bahwa untuk meningkatkan daya serap lulusan SMK salah satu cara yaitu dengan cara menerapkan pendidikan karakter dalam proses kegiatan pembelajaran.

     Memberikan salah satu acuan kepada sekolah dalam penyusunan kebijakan dan kurikulum bahwa karakter kepribadian siswa merupakan hal yang terpenting bagi Dunia Usaha/Dunia Industri dalam mencari calon tenaga kerja

    Memberikan gambaran untuk guru bahwa karakter kepribadian siswa adalah hal utama agar mereka dapat bekerja atau sukses setelah mereka menamatkan pendidikan bukan semata ketrampilan dan tingginya penguasaan ilmu pengetahuan

 

PERMASALAHAN

1.       Masih banyak Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) khususnya sekolah swasta lebih melihat keberhasilan suatu sekolah sebagai lembaga pendidikan dari jumlah siswanya ataupun dari jumlah piala yang diraih oleh sekolah maupun siswa.

Bertolak belakang dari Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003,Tujuan Khusus Pendidikan Kejuruan salah satunya adalah menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industry sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi yang dipilihnya

2.       Tidak ada link and macth antara SMK dengan Dunia Usaha/Dunia Industri. Apa yang dibutuhkan oleh Dunia Usaha/Dunia Industri tidak dapat dipenuhi oleh SMK sebagai lembaga pendidikan yang menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah.

Dunia/Usaha/Industri akan mencari karyawan yang berkualitas yang memiliki produktivitas dan kinerja tinggi. Dalam pandangan teori screening, pendidikan dipandang bukan sebagai tolak ukur keterampilan dan pengetahuan calon karyawan. Tetapi yang diperlukan sebenarnya adalah individu yang memiliki karakter intelektual, motivasi tinggi, dan kemauan kerja keras. Jadi industri lebih berorientasi pada investasi jangka panjang yakni kemampuan dasar yang dimiliki oleh lulusan

 

STARTEGI PEMECAHAN MASALAH

Implementasi Pendidikan Karakter ke dalam Penyusunan Jadwal Pembelajaran. 

Dalam Penyusunan Jadwal Pembelajaran diberi penguatan untuk kegiatan Pendidikan Karakter. Bisa dilakukan 15-30 menit sebelum pelajaran dimulai. Sebagai contoh  : Apel Pagi setiap hari,  Kultum 10-15 menit oleh siswa,Tadarus Al Qur’an, Sholat Dhuhur

Konsistensi Pelaksanaan Implementasi Pendidikan Karakter oleh Guru. 

Adanya kekompakan semua guru baik adaptif, normatif  dan produktif bahwa pendidikan karakter meupakan tanggung jawab bersama dan dibutuhkan kerjasama dan konsistensi

Kesadaran Guru Untuk Menjadi Tauladan bagi Siswa

Perlunya kesadaran Bapak/Ibu Guru bahwa  memberi panutan yang baik kepada siswa merupakan salah satu bentuk pendidikan karakter yang wajib dan perlu ditunjukkan

Konsistensi Penegakatan Aturan / Tata Tertib Yang telah ditetapkan Sekolah

Peraturan/tata Tertib Sekolah yang telah ditetapkan harus / wajib dilaksanakan sesuai dengan prosedur, sekolah tidak boleh takut untuk mengeluarkan atau memberikan hukuman/sanksi kepada siswa apabila terbukti melanggar

HASIL YANG INGIN DICAPAI

  1. Siswa memiliki bekal dalam menghadapi test memasuki dunia kerja yaitu memiliki karakter yang baik seperti yang diinginkan oleh Dunia Usaha/Dunia Industri
  2. Sekolah memiliki ciri khas dengan adanya Pendidikan Karakter sesuai dengan ciri khas dari lembaga/Yayasan ataupun ciri khas lokasl / kewilayahan
  3. Seiring dengan perjalanan waktu sekolah akan menjadi sekolah pilihan bagi siswa dan banyak diminati oleh masyarakat dan Dunia Usaha/Dunia Industri

KENDALA YANG DIHADAPI

  1. Kurang kompak antara guru adaptif, normatif dan produktif sehingga pendidikan karakter yang menjadi inti dari proses pembelajaran di sekolah tidak akan tercapai secara maksimal. Keberhasilan pembentukan karakter diperlukan proses yang kontinu dan diberikan oleh semua guru
  2. Kurikulum sekolah yang diterapkan belum sesuai dengan kondisi sekolah dan belum sejalan dengan harapan dari Dunia Usaha dan Dunia Industri
  3. Belum Semua Guru Sadar akan Tugas dan Tanggungjawabnya

PENGEMBANGAN DI MASA DATANG

  1. Perubahan mainsheet bahwa sekolah khususnya SMK yang berhasil adalah sekolah yang memiliki keterserapan lulusan yang tinggi di dunia usaha / dunia idnstri ataupun dapat membuka lapangan pekerjaan
  2. Pendidikan Karakter dijadikan perhatian utama sekolah sehingga perlu dilaksanakan sebuah forum diskusi baik antar sekolah, antar guru  dalam satu sekolah atau satu yayasan untuk menyusun kegiatan kegiatan apa yang dapat dimasukan dalam proses kegiatan pembelajaran di sekolah dan yang lebih penting program yang telah disusun dijalankan secara konsisten

KESIMPULAN

Sekolah terutama SMK yang berhasil adalah SMK yang memiliki keterserapan lulusan oleh Dunia Usaha dan Dunia Industri yang tinggi bukan dari jumlah siswa dan jumlah prestasi yang diraih oleh siswa

Pendidikan karakter merupakan hal yang paling dibutuhkan oleh Dunia Usaha dan Dunia Industri sehingga sekolah perlu lebih mengutamakan penerapan pendidikan karakter dalam kegiatan proses belajar mengajar

Dibutuhkan kekompakan antara sekolah dan guru untuk mendidik karakter siswa bahwa  pembentukan karakter siswa yang baik merupakan tanggungjawab bersama dan dilaksanakan secara konsisten dan terus menerus.

 

Secara lengkap dapat teman teman lihat pada link di bawah ini

Best Practice/Best Idea TUTUT TRI SETYO BUDI, 2020

https://s.id/BestPractice_MenjawabTuntutanDuniaIndustri

Pengunaan Sistem Pembelajaran Team Teaching (best practice)


Pada kali ini, penulis ingin memberikan contoh karya best practise/best idea dengan judul Pengunaan Sistem Pembelajaran Team Teaching untuk Meningkatkan Kualitas Proses Pembelajaran Mata Pelajaran Produktif yang dibuat pada tahun 2020.

Semoga dengan adanya contoh penulisan ini dapat memberikan semangat kepada rekan rekan semua untuk mencoba menuliskan best practise/best idea ataupun karya tulis lainnya.

Disini hanya akan penulis berikan latar belakang dari best practise yang berjudul Pengunaan Sistem Pembelajaran Team Teaching untuk Meningkatkan Kualitas Proses Pembelajaran Mata Pelajaran Produktif.

LATAR BELAKANG_____________

Peningkatan mutu pendidikan formal di sekolah, tidak terlepas dari tuntutan keberhasilan proses kegiatan pembelajaran. Proses kegiatan pembelajaran tersebut dipengaruhi oleh beberapa komponen utama yang saling berkaitan satu sama lainnya, diantaranya adalah guru, siswa dan metode pembelajaran.  Pada dasarnya kemampuan serta cara belajar siswa satu berbeda dengan siswa lainnya. Perbedaan tersebut menyebabkan adanya kebutuhan yang berbeda dari setiap individu. Namun hal ini bukan berarti bahwa pembelajaran harus diubah menjadi pembelajaran individual, melainkan diperlukan sebuah alternatif pembelajaran yang memungkinkan terpenuhinya kebutuhan individual siswa.

Proses pembelajaran dikatakan berhasil jika semua aspek dalam pembelajaran dapat saling mendukung untuk menciptakan situasi yang kondusif dalam kegiatan pembelajaran tersebut agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal. Proses belajar mengajar yang kondusif tentunya akan berpengaruh pada pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru. Pada dasarnya kualitas pembelajaran itu bersifat kompleks, dinamis serta dapat dipandang dari berbagai sudut pandang. Dalam tingkat pendidikan sekolah, pencapaian suatu kualitas pembelajaran merupakan tanggung jawab profesional guru. Hal ini dapat dilakukan dengan menentukan suatu metode atau strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran.

Dalam konteks Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), peran guru untuk dapat mengimplementasikan dan mengembangkan kurikulum tampaknya bukan hal yang sederhana. Guru dituntut untuk dapat memenuhi sejumlah prinsip pembelajaran tertentu, diantaranya guru harus memperhatikan kebutuhan dan perbedaan individual, menciptakan suasana hubungan peserta didik dan pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat dengan prinsip tut wuri handayani, ing madia mangun karsa, ing ngarsa sung tulada, serta menilai proses dan hasil pembelajaran siswa secara akurat dan komperhensif. Sementara dalam pelaksanaan kurikulum 2013, ada beberapa peran guru dalam penerapan diantaranya guru sebagai disainer pembelajaran, guru sebagai seniman pembelajaran, motivator pembelajaran, mediator pembelajaran, dan inspirator pembelajaran. Kelima peran tersebut adalah peran minimal guru sebagai pelaksana kurikulum dalam pembelajaran.

Berdasarkan dari pengalaman mengajar di SMK Pembangunan Karangmojo pada saat penerapan dengan Kurikulum 2013, guru dalam melaksanakan proses pembelajaran semakin banyak beban yang dibebebankan kepadanya, hal ini dikarenakan metode pembelajaran yang diterapkan di SMK Pembangunan Karangmojo telah berubah terutama untuk mata pelajaran produktif. Pada saat penggunaan kurikulum KTSP metode pembelajaran yang digunakan adalah team teaching dimana satu mata pelajaran diampu oleh dua orang guru, tetapi seiring dengan peraturan dari pemerintah pada saat penggunaan kurikukum 2013, sekolah mengambil suatu kebijakkan yaitu pembelajaran team teaching tidak diberlakukan lagi  walaupun dalam konteks kurikulum 2013 tidak mewajibkan sekolah untuk tidak menggunakan pembelajaran dengan team teaching.

Dengan tidak diberlakukannya pembelajaran team teaching di SMK Pembangunan Karangmojo, maka beban guru menjadi semakin berat, hal ini dikarenakan pada kurikulum 2013 Mata pelajaran produktif yang tadinya dipecah menjadi 19 mata pelajaran dijadikan menjadi 3 mata pelajaran. Yang tadinya 2 (dua) orang guru mengampu satu mata pelajaran menjadi 1 (satu) orang guru mengampu satu mata pelajaran yang terdiri dari berbagai macam sub kompetensi mata pelajaran.

Perubahan yang dirasakan terutama pada saat pembelajaran praktik. Pada saat pelaksanaan praktik satu guru dituntut untuk mengawasi dan membimbing minimal 32 siswa dalam satu kelas untuk melaksanakan beberapa job/pekerjaan sesuai dengan sub kompetensi dalam mata pelajaran produktif kurikulum 2013. Hal tersebut sangatlah berat bagi seorang guru, karena pada saat praktik siswa diharuskan melakukan segala sesuatu sesuai dengan SOP dan guru harus membimbing 4-5 kelompok untuk pekerjaan yang sangatlah berbeda, alat yang berbeda, media pembelajran yang berbeda pada satu waktu. Pada saat pembelajaran teori di kelas pun juga dirasakan sangatlah berat karena untuk mata pelajaran produktif kurikulum 2013 diberikan waktu 8-9 jam pelajaran yang diampu oleh satu orang guru.

Secara lengkap dapat teman teman lihat pada link yang ada di bawah

https://s.id/BestPractise_PenggunaanSistemPembelajaranTeamTeaching

Pemanfaatan Web Sekolah (Best Practise)

 

Best Practise

PEMANFAATAN WEB SEKOLAH UNTUK PELAKSANAAN PEMBELAJARAN JARAK JAUH MELALUI APLIKASI E-LEARNING

LATAR BELAKANG

Pada masa Pandemi Covid-19 yang melanda di berbagai belahan dunia termasuk Indonesia telah mengubah cara beraktivitas sehari-hari di masyarakat dan mengubah berbagai aturan dari pemerintah untuk mengetatkan aturan pencegahan Covid-19. Pada masa pandemi Covid-19 ini keselamatan dan juga kesehatan siswa, guru dan orang tua menjadi prioritas utama dalam menetapkan kebijakan pembelajaran karena faktor kesehatan adalah faktor utama sebagai penunjang prestasi anak. Dengan melihat kondisi saat ini pendidikan di Indonesia merubah arah pembelajaran yang awalnya tatap muka menjadi Pembelajaran Jarak Jauh dengan menggunakan media teknologi. Hal ini sebagai tantangan untuk sekolah terutama  para guru dalam merancang dan mengelola pembelajaran yang selama ini dengan proses pelaksanaan pembelajaran melalui tatap muka menjadi pembelajaran dengan jarak jauh yang mana guru dan siswa tidak dapat bertatap muka secara langsung.

Istilah model pembelajaran daring mulanya digunakan untuk menggambarkan sistem belajar yang memanfaatkan pengunaan teknologi internet berbasis komputer (computer-based learning/CBL) (Kuntarto, 2017). Pada pembelajaran daring, siswa diharapkan bisa menguasai atau memahami materi walaupun guru memberikan materi tanpa adanya tatap muka secara langsung dengan perkembangan teknologi. Kecepatan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut perubahan cara dan strategi guru dalam mengajar. Guru tidak mungkin menjadi satu-satunya sumber belajar yang mampu menuangkan segala ilmu pengetahuan dan informasi bagi anak didik. Guru hendaknya membimbing siswa untuk menemukan data dan informasi sendiri serta mengolah dan mengembangkannya, oleh karena itu diperlukan adanya upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dengan mengubah peran guru sebagai pusat informasi (teacher centered) menjadi berperan sebagai fasilitator, mediator, dan teman yang memberikan kondisi yang kondusif untuk terjadinya konstruksi pengetahuan. Pesatnya perkembangan teknologi di dunia pendidikan menuntut keterampilan guru

Dari kondisi inilah setiap sekolah dan bapak ibu guru dituntut untuk melakukan inovasi dalam melaksanakan proses pembelajaran. Setiap sekolah atau guru mencoba berbagai macam cara agar pelaksanaan pembelajaran masih dapat dilakukan tanpa mengesampingkan penguasaan penbetahuan dan ketrampilan, keaktifan dan muatan kurikulum yang dipakai. SMK Bhina Karya 1 Rongkop yang terletak di Kecamatan Rongkop Kabupaten Gunungkidul pada awal pandemik telah mencoba beberapa alternative dalam melaksanakan proses pembelajaran daring diantaranya dengan menggunakan google form, google classroom, ataupun melalui group WA. Dalam pelaksanaannya timbul berbagai macam permasalahannya yaitu beragamnya aplikasi yang digunakan dikarenakan tingkat kemampuan guru yang berbeda beda sehingga menyebabkan siswa merasa terbebani karena disamping harus mempelajari materi mereka juga harus belajar untuk menggunakan aplikasi, rekap dokumen administrasi guru yang tidak bisa tertata dengan baik, sekolah tidak bisa melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pembelajaran hanya menunggu laporan dari guru dan lain sebagainya.

Dari beberapa hal tersebut maka diperlukan satu solusi yang dapat mengatasi permasalahan yang terjadi di lapangan, satu solusi yang diberikan kepada sekolah adalah memanfaatkan web sekolah untuk melakukan proses pembelajaran secara daring, hal ini dilakukan karena jika menggunakan LMS (Learning Manajemen System) diperlukan biaya yang tidak sedikit dan untuk SMK Bhina Karya 1 Rongkop itu merupakan satu hal yang sangat memberatkan bagi sekolah.  Hal ini didukung karena Sekolah telah memiliki Web sehingga tidak memerlukan biaya lagi untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh menggunakan Aplikasi E-learning. Dipilih aplikasi e-learning karena aplikasi berbasis web ini dapat digunakan secara gratis tanpa mengeluarkan biaya hanya dibutuhkan suatu pengetahuan dan ketrampilan yang dapat memasang aplikasi tersebut secara online.

TUJUAN

Tujuan dari inovasi pemanfaatan web sekolah untuk proses pembelajaran melalui aplikasi e-learning

1.       Membantu sekolah dan bapak ibu guru untuk melaksanakan proses pembelajaran jarak jauh tanpa melupakan dokumen administrasi dan pengawasan proses pembelajaran.

2.       Membantu siswa untuk fokus kepada penguasaan dan pemahaman materi tanpa harus memmpelajari beberapa aplikasi yang digunakan bapak ibu guru dalam melakukan proses pembelajaran.

HASIL YANG INGIN DICAPAI

Hasil yang ingin dicapai dan Indikator keberhasilan yang digunakan untuk melihat inovasi pemanfaatan website sekolah untuk proses pembelajaran daring melalui aplikasi e-learning

    1. Proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik tanpa adanya gangguan yang disebabkan oleh aplikasi yang dipakai.

Indikasinya adalah Pembelajaran Jarak Jauh dapat berjalan dengan normal dilihat dari penyampaian materi, tugas dan keaktifan siswa yang berada pada 60%

    2. Sekolah bisa melakukan pengawasan secara online terhadap Kegiatan proses pembelajaran tanpa harus menunggu laporan dari bapak ibu guru

  3. Bapak ibu guru bisa mendokumentasikan kegiatan pembelajaran dalam satu aplikasi yang sudah tersimpan dalam satu drive.

    4.  Siswa dapat dengan mudah mengikuti pembelajaran tanpa harus binggung dan memikirkan aplikasi.

PROSES PELAKSANAAN

Adapun langkah yang dilakukan dalam pemanfaatan web sekolah untuk proses pembelajaran melalui aplikasi e-learning adalah

    1. Mencari aplikasi berbasis web untuk proses pembelajaran yang gratis dan didalamnya sudah ada fitur, pemberian materi, pemberian tugas (tugas foto/gambar, dokumen, video), diskusi, memberikan pengumuman, penilaian (soal pilihan ganda, esai singkat), pengawasan, dan backup dokumen.

Dari berbagai aplikasi yang ada maka dipilih aplikasi e-learning karena sesuai dengan kebutuhan sekolah dan bapak ibu guru serta penggunaannya sangat mudah.

Adapun tampilan aplikasi e-learning seperti yang ditunjukan pada gambar di bawah ini



2.Mengujicoba aplikasi e-learning yang dijalankan melaluo localhost, setelah bisa dijalankan dengan melakukan perubahan kemudian dipasang pada web sekolah. 

3. Ujicoba penggunaan aplikasi e-learning kepada bapak ibu guru dan siswa.

   4. Memberikan pelatihan kepada bapak ibu guru, siswa dan operator admin untuk bisa menjalankan aplikasi e-learning

    5. Melakukan evaluasi untuk 1 x setiap bulan saat awal penggunaannya dan 2 bulan sekali setelahnya aplikasi sudah dijalankan, baik melalui survey ataupun bertanya langsung kepada bapak ibu guru dan siswa.

HASIL YANG DICAPAI

Hasil yang didapat adalah aplikasi e-learning di SMK Bhina Karya 1 Rongkop sudah dapat digunakan sejak awal pandemic covid, sehingga proses pembelajaran jarak jauh selama pandemi dapat berjalan dengan lancar yang berarti aplikasi e-learning sudah digunakan selama + 1,5 tahun sejak awal pandemi. Pihak sekolah ataupun menejemen mutu sekolah bisa melihat aktifitas pembelajaran dan dokumen hasil pembelajaran setiap saat tanpa harus menunggu laporan dari bapak ibu guru. Siswa dapat mengikuti proses pembelajaran jarak jauh dengan mudah, dapat berdiskusi dengan guru dalam satu aplikasi  serta dengan mudah sekali masuk ke aplikasi bisa mempelajari materi dan mengerjakan tugas serta melihat hasil nilai dari tugas yang telah dikerjakan.

KESIMPULAN

Penggunaan Aplikasi E-learning dalam Pemanfaatan Web sekolah untuk proses pembelajaran Jarak jauh merupakan salah satu solusi yang dapat dilakukan dalam menghadapi pandemi covid 19. Menu menu yang ada pada aplikasi e-learning sudah bisa memenuhi kebutuhan yang diperlukan oleh sekolah, guru maupun siswa. Penggunaan dan pengoperasiannya juga mudah untuk dipahami dengan 1 kali bimbingan bapak ibu guru, admin maupun siswa sudah bisa memahami dan dapat menggunakan aplikasi. Salah satu kekurangan nya adalah diperlukan pemahaman/pengetahuan dalam memasang aplikasi e-learning pada web sekolah.

SARAN

Website sekolah hendaknya bila dibuat bukan hanya untuk mempromosikan kegiatan kegiatan sekolah tetapi juga digunakan untuk melakukan pembelajaran online baik untuk proses pembelajaran, pusat sumber belajar maupun untuk ujian online.

Dokumen File  Pendukung

https://s.id/Canva_GuruInovatifIndonesia-2021

 

Link website : https://smkbhinakarya1rongkop.sch.id/

Link e-learning : http://e-learning.smkbhinakarya1rongkop.sch.id/

Link Ujian Online : http://cbt.smkbhinakarya1rongkop.sch.id/

Link Pengumuman Online : http://pengumuman.smkbhinakarya1rongkop.sch.id/

Link tutorial e-learning :

User admin https://youtu.be/HgAfEu0jXv4

User Guru https://youtu.be/drTQpDjiPtY

User Siswa https://youtu.be/QpOx8Ooqjm0

 

DAFTAR PUSTAKA

https://ditpsd.kemdikbud.go.id/artikel/detail/pembelajaran-tatap-muka-terbatas-sebagai-solusi-di-masa-pandemi-covid-19

http://eprints.umpo.ac.id/6454/2/2.%20BAB%201.pdf

http://repo.undiksha.ac.id/6312/3/1711031201-BAB%201%20PENDAHULUAN.pdf

http://eprints.ums.ac.id/86525/3/BAB%20I.pdf

https://bdkpalembang.kemenag.go.id/upload/files/MEDIA%20PEMBELAJARAN%20DI%20MASA%20PANDEMI%20COVID.pdf

http://www.dokumenary.net/